TEMPO Interaktif, New York - IBM Corp telah mengakuisisi Netezza Corp, sebuah perusahaan analisis data senilai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 15,3 triliun. Dengan membeli Netezza, IBM berharap dapat memperluas layanan teknologi dan membantu klien menganalisa informasi pasar dengan lebih baik.
Selain tetap berkonsentrasi pada penjualan piranti lunak dan piranti keras, kini IBM mulai mengeruk keuntungan dari pasar analisis jasa. Mereka menargetkan pada 2015 memperoleh pendapatan hingga US$ 16 miliar dibandingkan penghasilan tahun lalu sebesar US$ 9 miliar.
Adapun produk yang selama ini dikeluarkan Netezza, dirancang untuk membantu perusahaan menggunakan data usaha mereka untuk membuat keputusan strategis. Hal ini sudah diterapkan oleh TV Inggris dan penyedia layanan telepon Virgin Media untuk menilai perubahan harga atau tarif yang berpengaruh pada penjualan.
Seorang analisis mengatakan IBM menyumbang sekitar US$ 9 miliar dari US $ 9,57 miliar pendapatan IBM tahun lalu. IBM mempekerjakan enam ribu konsultan analisis sementara Netezza memiliki 500 karyawan. Perusahaan analisa data lainnya yang menjadi sasaran berikutnya yakni Teradata Corp.
General Manager Manajemen Informasi IBM Arvind Krishna mengatakan perusahaannya memilih Netezza karena mampu menganalisis data online dengan cepat. Netezza juga menggunakan perangkat keras dari IBM.
"Kecepatan sangat penting, klien tidak memiliki kesabaran menunggu beberapa minggu," kata Arvind Krishna.
Sebelumnya IBM juga telah menghabiskan US$ 12 miliar di 23 perusahaan terpisah selama empat tahun terakhir. Akuisisi terbesar pada tahun lalu US$ 1,2 miliar untuk SPSS inc. Perusahaan pembuat perangkat lunak analisis tren masa depan.
Saingan IBM seperti Hewlett Packard (HP), Oracle Corp dan Cisco Systems Inc, telah mengumumkan layanan baru dan akuisisi dalam upaya untuk menawarkan serangkaian teknologi teranyar untuk klien.
HP sebelumnya juga terlibat dalam perang penawaran atas Dell Inc untuk penyimpanan data perusahaan 3Par Inc. Mereka membayar US$ 2, 07 miliar untuk 3Par. HP juga membeli perusahaan keamanan jaringan ArcSight Inc sebesar US$1,5 miliar.
REUTERS/AP/DIAN YULIASTUTI
Berita terkait
IBM Umumkan 2 Prosesor Kuantum Terkuat Miliknya
17 Mei 2017
Dua sistem komputer kuantum terbaru IBM saat ini memiliki volume
kuantum 16 dan 17 qubit masing-masing, dari 5 qubit sebelumnya.
10 Perusahaan Teknologi dengan Paten Terbanyak, Apple Tak Masuk
10 Januari 2017
Apple tak masuk dalam daftar 10 perusahaan dunia dengan pendaftaran paten terbanyak sepanjang 2016.
Baca SelengkapnyaIBM Raih Paten AS Terbanyak di 2016, Samsung Kedua
9 Januari 2017
IBM menjadi prusahaan pertama yang meraih lebih dari 8.000 paten dalam satu tahun.
Baca SelengkapnyaEmpat Dekade Bersama IBM, Steven Mills Putuskan Pensiun
5 Januari 2016
Mills (64) berperan penting dalam pertumbuhan IBM Software Group
Baca SelengkapnyaLawan Cyber Crime, Anabatic Gandeng IBM Indonesia
29 September 2015
Cyber crime telah menjadi wabah di mana-mana dan tidak ada perusahaan yang bisa melawannya sendiri. Perlu berkolaborasi untuk melawannya.
Baca SelengkapnyaCegah Cyber Crime, Anabatic dan IBM Jalin Kerja Sama
14 September 2015
Anak perusahaan PT Anabatic Technologies, Q2 Technologies, bekerja sama dengan IBM mendirikan Security Operation Centre (SOC) untuk mencegah cyber crime.
Baca SelengkapnyaIBM Juara Hak Paten Januari-Mei 2015
14 Juni 2015
Jumlah hak paten yang diperoleh Samsung dan IBM hanya terpaut 7 hak.
Baca SelengkapnyaGarap Internet of Things, IBM Investasi Rp 39,3 Triliun
31 Maret 2015
IBM menghadapi pertempuran sengit untuk bisnis Internet of Things.
Baca SelengkapnyaIni Ponsel Pintar Paling Jadul dari IBM
18 Agustus 2014
Simon Personal Communicator dari IBM dilengkapi dengan teknologi layar sentuh LCD dan bisa digunakan untuk berkirim e-mail dan menerima pesan faks.
Baca SelengkapnyaIBM Alokasikan Rp 11 Triliun Promosikan Linux
17 September 2013
Linux bersaing dengan Microsoft Windows untuk server perusahaan.
Baca Selengkapnya