Nyetir Sambil Bertelepon, 16 Ribu Orang Tewas

Reporter

Editor

Jumat, 24 September 2010 09:59 WIB

Ilustrasi (kirklees.gov.uk)
TEMPO Interaktif, Washington - Sebanyak 16 ribu orang tewas akibat menyetir sambil menggunakan telepon seluler, apakah itu berbicara atau pun mengirim pesan singkat. laporan ini dilansir oleh peneliti di Amerika Serikat kemarin, mereka meneliti sepanjang 2001 hingga 2007.

Selain menemukan angka yang mengejutkan itu, para peneliti juga menemukan mereka yang mengalami kecelakaan gara-gara menggunakan ponsel saat menyetir berusia di bawah 30 tahun. "Hasil ini menunjukkan peningkatan penggunaan pesan singkat telah menyebabkan hal fatal di jalan-jalan Amerika Serikat," kata Fernando Wilson dan Jim Stimpson dari University of North Texas Health Science Center dalam laporannya di jurnal kesehatan publik.

Dalam melakukan penelitian ini, Wilson dan Stimpson menggunakan data kecelakaan yang menyebabkan kematian di setiap negara bagian, data kepemilikan telepon seluler dan data banyaknya penggunaan pesan singkat dari komisi komunikasi federal. Mereka juga mendapatkan data dari laporan National Highway Traffic Safety Administration.

"Secara kasar, pada 2001-2002 penggunaan pesan singkat naik ratusan kali lipat," kata Wilson dalam wawancara lewat telepon. Pada 2002, sebanyak 1 juta pesan singkat dikirim tiap bulan dan angka ini meningkat menjadi 110 juta pesan singkat di 2008.

"Model penelitian kami memprediksi sejak 2001 sebanyak 16 ribu orang tewas seiring meningkatnya penggunaan pesan singkat," ujar Wilson.

Sejumlah studi telah menunjukkan berbicara lewat telepon seluler saat menyetir telah mengganggu konsentrasi pengemudi. Namun Wilson menambahkan perkembangan telepon seluler yang memudahkan pengguna berkirim email dan pesan singkat membuat bahaya ini ke tingkat yang lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Departemen Transportasi Amerika pada 2009 menyatakan angka kecelakaan lalu lintas turun drastis sejak tahun 1950-an menjadi 33.963.

Wilson dan Stimpson memperkirakan setiap 1 juta pelanggan baru telepon seluler sebanyak 19 persennya menyumbang angka kecelakaan lalu lintas akibat penggunaan telepon seluler saat mengemudi. "Kecelakaan ini meningkat dari 10,9 persen menjadi 15,8 persen sepanjang 1999 sampai 2008," kata mereka.

Meski, sudah 30 negara bagian di Amerika melarang mengirim pesan singkat saat mengemudi, mereka juga mewajibkan pengemudi menggunakan perangkat hands-free bila menelepon ketika menyetir. Wilson mengatakan aturan yang lebih baik perlu dibuat untuk mencegah angka ini terus meningkat. Karena polisi sulit membuktikan dia melihat pengemudi mengirim pesan singkat atau email tidak seperti pengemudi yang mabuk.

REUTERS | PGR

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

30 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya