TEMPO Interaktif, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menetapkan suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae sebagai spesies prioritas untuk konservasi.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor, Ir. Mustaid Siregar, M. Si. mengatakan workshop penetapan spesies prioritas konservasi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksakana tahun lalu. Ketika itu, jenis-jenis spesies yang dinilai adalah anggota dari famili Arecaceae, Orchidaceae, Nepenthaceae dan Cyatheaceae.
“Ini akan menjadi sebuah daftar spesies prioritas, yang dapat dijadikan acuan untuk aksi konservasi tumbuhan,” kata Mustaid. Dengan ditetapkannya spesies prioritas ini, dia melanjutkan, maka aksi konservasi akan lebih fokus, efektif dan efisien.
Mustaid menjelaskan, penetapan spesies ini menjadi penting karena tingkat deforestasi dan degradasi habitat alami semakin mengkhawatirkan sehingga mengakibatkan tingkat kepunahan jenis yang semakin tinggi.
Dipterocarpaceae adalah sekelompok tumbuhan pantropis yang anggota-anggotanya banyak dimanfaatkan dalam bidang perkayuan. Jenis ini biasanya memiliki "tubuh" yang besar dengan tinggi mencapai 70 sampai 80 meter.
Selain Dipterocarpaceae, LIPI juga menetapkan Thymelaeaceae atau suku anggota tumbuhan berbunga menjadi spesies prioritas konservasi. Pemilihan kedua spesies ini menjadi taksa target karena anggota famili tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi dan pada saat yang sama menghadapi ancaman kepunahan.
Rini Kustiani
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya