TEMPO Interaktif, Jakarta - Muhamad Ali, pengajar di Fakultas MIPA dan Peternakan Universitas Mataram berhasil memperoleh penghargaan Young Scientist Award yang diadakan Kementerian Ristek bersama PT. Kalbe Farma.
Peraih gelar doktor dari Universitas Nagoya, Jepang ini diganjar hadiah Rp 50 juta lantaran berhasil membuat antibodi monoklonal yang mampu "melumpuhkan" virus Hepatitis B, malaria dan HIV. "Antibodi ini bisa menerobos sel dan melumpuhkan virus," kata Ali seusai menerima penghargaan tadi malam.
Dia menjelaskan, antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel gabungan tipe tunggal yang memiliki kekhususan tambahan. Antibodi monoklonal ini dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang spesifik, misalnya setiap determinan yang antigen atau bagian dari makromolekul yang dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.
Ali terdorong untuk membuat penelitian mengenai antibodi monoklonal ini karena kasus malaria dan hepatitis cukup marak di Mataram. "Penyakit ini sering terjadi dan memakan korban," katanya.
Dia berharap dari antibodi ini dapat diperbanyak vaksin yang mampu melumpuhkan penyakit tersebut. Mengenai hadiah Rp 50 juta yang diterimanya, pria 38 tahun ini mengatakan akan mempersembahkan hadiah tersebut untuk lembaganya.
Rini K|
Berita terkait
Buruan, Daftar Lowongan Kerja BUMN hingga Swasta Tenggat Awal September Ini
1 September 2023
Apakah Anda pencari kerja? Berikut daftar lowongan kerja yang dibuka hingga tenggat awal September 2023.
Baca SelengkapnyaKalbe Farma Targetkan Penjualan Bersih Tumbuh hingga 15 Persen Tahun Ini
12 April 2023
PT Kalbe Farma Tbk. mempertahankan rasio pembagian dividen di angka 45 hingga 55 persen pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Berpeluang Menguat Mendekati Level 7.000
18 Oktober 2022
IHSG berpotensi bergerak mengikuti penguatan hari kemarin yang ditutup di zona hijau di level 6.831,12.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Sri Mulyani Pantau Utang Amerika, Lowongan Kerja Kalbe Farma
29 September 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus memantau pembahasan soal kebijakan kenaikan batas utang yang sedang berlangsung di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKalbe Diduga Beri Pelicin Dokter, Direktur: Saya Tak Mengerti
11 November 2019
Menurut Bernadus, transfer uang oleh medrep kepada dokter mungkin dilakukan atas berbagai alasan, termasuk motif pribadi.
Baca SelengkapnyaKalbe Farma Diduga Beri Uang Pelicin untuk Dokter
11 November 2019
Christian membuka hampir 700 halaman dokumen bukti pengiriman komisi kepada puluhan dokter di hampir semua rumah sakit di Jakarta sejak 2010-2019.
Baca SelengkapnyaKJSA 2019 Lahirkan Bibit Peneliti Muda Indonesia Berbasis Digital
30 Oktober 2019
Karya sains peneliti cilik pemenang Kalbe Junior Scientist Award 2019 tak hanya inovatif, tapi mampu memberi pemecahan masalah melalui solusi berbasis digital.
Baca SelengkapnyaKejutan 10 Finalis KJSA 2019
18 Oktober 2019
KJSA Goes Digital secara tidak terduga menghadirkan sejumlah karya digital yang unik dan menarik.
Baca SelengkapnyaKompetisi Sains KJSA 2019 Mulai Buka Pendaftaran
18 Juli 2019
Pendaftaran KJSA mulai dibuka hari ini, Kamis, 18 Juli 2019, sampai 15 September 2019.
Baca SelengkapnyaKalbe Farma dan Tempo Gelar Kalbe Junior Scientist Award
14 September 2018
Perlombaan Kalbe Junior Scientist Award dilakukan untuk meningkatkan minat anak pada pengetahuan.
Baca Selengkapnya