Delapan Tanda Kiamat  

Reporter

Editor

Kamis, 30 September 2010 17:33 WIB

Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar dilihat dari Tunggul Arum, Sleman, Yogyakarta, 28 Mei 2006 lalu. Dok.TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO Interaktif, Jakarta - Berbagai kejadian alam bisa dijadikan tanda-tanda kiamat semakin dekat. Para ilmuwan mengidentifikasi potensi semakin dekatnya hari akhir kehidupan itu.

Berikut adalah delapan potensi kehancuran bagi kehidupan manusia di bumi versi para ilmuwan dan penulis fiksi ilmiah.

1. Ledakan sinar gamma
Sinar gamma atau radiasi lain dapat menyebabkan kerusakan pada satelit yang mengorbit planet. Chris DePree, Profesor di Agnes Scott College dan Direktur Observatorium Bradley mengatakan ledakan sinar gamma bisa terjadi ketika supernova meledak.

Dia memperkirakan, ledakan itu terjadi setiap 30 tahun cahaya dan akan menerbangkan sebagian dari atmosfer bumi, membuat kebakaran global, dan membunuh mayoritas spesies hidup di planet bumi dalam tempo beberapa bulan. "Bahkan bisa mematikan juga untuk makhluk yang hidup ratusan meter di bawah air," katanya.

2. Menyebarnya virus mematikan
Dalam buku Directive 51, penulisnya John Barnes menjelaskan bagaimana "virus pikiran" bisa menghancurkan dunia. Virus itu, menurut Barnes, bisa muncul dan menyebar melalui internet. "Dalam beberapa tahun terakhir internet memungkinkan segala sesuatu menyebar dan berkembang dengan cepat," katanya.

Seorang aeronautika dan profesor astronautika di Universitas Purdue, Barrett Caldwell menyamakan virus internet ini dengan "penyakit psikogenik massal". "Virus" tersebut mampu menginfeksi siapa saja, tua-muda, sampai mereka yang terisolasi," katanya.

3. Pembalikan kutub
Setiap beberapa ratus ribu tahun, magnet bumi yang terdapat di wilayah kutub berbalik. Seth Shostak, seorang astronom senior di Institut SETI mengatakan pembalikan magnet pada kutub bumi bisa terjadi karena pengaruh partikel atom dari ruang angkasa.

4. Alam semesta terus berkembang dan meluas
Karena bumi mengembang lebih cepat dan luas, bintang-bintang akan bergerak lebih jauh satu sama lain. Pada saat itu, tidak ada proton atau elektron yang berada di alam semesta, sehingga tidak ada interaksi melalui gaya kuat-lemah atau tidak ada gelombang elektromagnetik. Singkatnya, semua materi akan terbang dan terpisah.

5. Percobaan ilmiah yang kebablasan
Ilmuwan McQuade pernah mengkritisi percobaan modern yang dilakukan di Large Hadron Collider di Swiss. Di tempat itu, para peneliti mencari tanda-tanda big-bang atau kiamat. "Mereka melakukan uji coba dengan membebaskan energi dan berisiko menghasilkan ledakan besar," katanya.

6. Letusan gunung berapi.
Sekitar 73 ribu tahun lalu sebuah gunung super besar di kawasan Asia Tenggara meletus sampai menjadikan wilayah India seperti lautan abu. Ketika itu, musim dingin vulkaning berlangsung selama dua dekade dan menyapu 75 persen umat manusia di dunia.

Saat ini masih ada enam buah gunung yang diperkirakan bakal membuat "letusan" super. Lima terletak di Amerika Serikat, diantaranya di Wyoming, Long Valley, California, dan Valles Caldera, NM dan satu di bawah Taman Nasional Yellowstone.

7. Komputer mengambil alih seluruh aktivitas manusia
Teknologi komputer semakin maju dan semakin lama bukan mustahil mesin-mesinlah yang akan mengambil alih seluruh aktivitas manusia, seperti yang terjadi dalam film Terminator.

8. Wabah flu dan batuk
Flu dan batuk ditengarai menjadi penyakit menular yang paling cepat persebarannya.

Foxnews|Rini K

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya