TEMPO Interaktif, Balikpapan – Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Balikpapan telah menerapkan penggunaan energi alternatif dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil eksperimen Hadi Sudiro, seorang guru di SMKN 1 Balikpapan ini berhasil mengembangkan listrik dari kincir angin dan mampu menghasilkan energi 500 watt.
"Kami telah memperoleh pelatihan pembuatan energi listrik dengan memanfaatkan tenaga surya, angin dan air," kata Kepala SMKN 1 Balikpapan, M Usman, hari ini. Pelatihan tersebut, lanjut dia, diberikan sebuah organisasi nirlaba Jerman yang bergerak di bidang pengembangan kapasitas sumberdaya manusia, InWEnt.
Menurut perwakilan InWEnt Indonesia, Reinhard Klose, kondisi iklim di Balikpapan, Kalimantan Timur memungkinkan adanya potensi melimpah untuk membangkitkan energi alternatif. “Kami bisa melatih guru-guru dari sekolah-sekolah kejuruan di Balikpapan untuk diteruskan kepada siswanya dan masyarakat,” kata Klose.
Dia menambahkan, guru-guru yang berminat juga dapat langsung belajar ke Jerman atau sebaliknya, pelatih alih teknologi yang mengajari sejumlah guru di Balikpapan.
Energi alternatif tersebut, menurut Usman sangat bermanfaat namun masih terkendala biaya. Untuk membangun solar cell atau photovoltaic seukuran 8 x 6 meter persegi yang mampu menghasilkan listrik hingga 6000 watt (6 KW) dibutuhkan biaya hingga Rp 50 juta.
SG WIBISONO
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya