Pelajar Tertarik Ikut Lomba Pesawat Tanpa Awak

Reporter

Editor

Jumat, 15 Oktober 2010 18:05 WIB

flickr.com

TEMPO Interaktif, Bandung - Indonesia Indoor Aerial Robot Contest (IIARC) 2010 kali ini agak berbeda. Ajang tahunan ketiga yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung itu diikuti para pelajar SMP dan SMA. Tercatat ada 6 tim yang akan berlaga Sabtu dan Ahad (16-17/10) dalam penerbangan pesawat dengan kendali tanpa awak.

"Baru sekarang ada kategori untuk siswa SMA, kaget juga ketika ada pendaftar siswa SMP," kata ketua panitia lomba Anggia Faulina kepada Tempo di ITB, Jumat (15/10). Para pelajar itu diantaranya berdatangan dari SMAN 1 Denpasar, SMA Muhammadiyah Sidoarjo, dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Satu-satunya tim termuda berasal dari SMP Taruna Bakti Bandung.

Tujuan kontes ini, katanya, untuk menumbuhkan cinta kedirgantaraan di kalangan anak muda. Pesawat sederhana itu juga diharapkan mengembangkan gagasan untuk pembuatan teknologi pesawat di Indonesia.

Aerial Robot Contest adalah kompetisi pesawat ringan tanpa awak yang dikendalikan pemain yang disebut pilot di ruangan tertutup. Setiap peserta membuat sendiri pesawat atau memodifikasi pesawat kit yang sudah ada. Dalam lomba di Gedung Serba Guna ITB tersebut, berat pesawat maksimal hanya boleh 135 gram.

Dewan juri diantaranya akan menilai ketahanan pesawat di udara selama tiga menit. "Kalau lebih didiskualifikasi," kata penanggung jawab teknis acara Seno Sahisno. Selama 3 menit itu jika ada pesawat yang jatuh dan tidak rusak, pemain bisa melanjutkan penerbangan.

Adapun misi lainnya adalah melewati gerbang setinggi 2 meter dan membaca huruf atau angka yang disebar acak di lantai lewat kamera mikro di badan pesawat. Tantangan di babak final seperti itu hanya untuk kategori umum dan mahasiswa.

Pendaftar seluruhnya berjumlah 44 tim. Di kategori SMA diikuti 6 tim, umum ada 10 tim, dan perguruan tinggi sebanyak 28 tim. Kontes memberi hadiah uang dan piala bagi juara 1 dan 2, pilot serta desain pesawar terbaik, juga desain pesawat terunik.

Koordinator tim Smansa Electro Crew dan D'ceptions asal SMA Muhammadiyah Sidoarjo, Jaw Timur, Agus Arif Rachman mengatakan, mereka telah mempersiapkan diri untuk lomba perdana ini bagi mereka sebulan yang lalu. Dari pantauan Tempo, mereka masih kesulitan mengurangi berat pesawat. Berulang kali mereka harus mengiris badan kapal dari styrofoam itu agar beratnya sesuai syarat.

Selain itu, kata Agus, pelajar asuhannya masih kurang mulus menerbangkan dan mendaratkan pesawat. "Maklum, ini sangat baru bagi mereka," ujarnya. Selama latihan, sudah lebih dari 5 pesawat yang mereka buat karena jatuh dan rusak.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

21 jam lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

1 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

3 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

5 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

7 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

9 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

9 hari lalu

ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

11 hari lalu

Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

11 hari lalu

BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya