Peluncuran Discovery Kembali Tertunda  

Reporter

Editor

Rabu, 3 November 2010 20:10 WIB

Foto yang disiarkan REUTERS 10/9), memperlihatkan pesawat ulak alik Discovery dengan latar belakang bumi, setelah lepas dari Stasiun Luar Angkasa Internasional tersebut. Foto: REUTERS/NASA

TEMPO Interaktif, Cape Canaveral - Peluncuran pesawat ulang-alik Discovery kembali ditunda, kali ini karena masalah listrik. Badan antariksa Amerika, NASA, Selasa petang memutuskan untuk memundurkan jadwal peluncuran hingga Kamis. Keputusan itu diambil kurang dari 24 jam sebelum pesawat dijadwalkan meluncur pada hari Rabu.

NASA hanya memiliki waktu sampai Minggu, atau paling lambat Senin, untuk meluncurkan Discovery menuju Stasiun Antariksa Internasional. Jika batas waktu itu terlampaui, Discovery harus menunggu hingga Desember karena sudut matahari.

Ini adalah penundaan peluncuran Discovery yang kedua. Sebelumnya, kebocoran gas menyebabkan rencana peluncuran pesawat ulang-alik itu ditunda hingga dua hari. “Discovery mengalami banyak masalah,” kata direktur peluncuran Mike Leinbach. “Dia membuat kami menghadapi berbagai masalah, tapi tidak apa-apa. Dia akan terbang dengan sempurna.”

Kondisi cuaca diperkirakan juga membuat Discovery makin lama berada di landasan peluncuran. Ramalan cuaca memperkirakan ada peluang hujan turun pada Kamis petang sebesar 70 persen. Hujan itu kemungkinan juga disertai petir sehingga berpotensi menghalangi peluncuran pesawat ulang-alik.

Masalah listrik yang dialami Discovery baru diketahui Selada pagi. Pengendali cadangan untuk salah satu dari tiga mesin utama pesawat tersebut macet ketika dinyalakan. Akhirnya diketahui adanya ketidakstabilan voltase sehingga manajer misi memutuskan untuk menghentikan penghitungan mundur karena mereka perlu waktu untuk mengetahui penyebab masalah itu.

Setiap mesin utama pesawat ulang-alik mempunyai pengendali terkomputerisasi baik primer maupun cadangan. Pengendali itu berfungsi sebagai otak elektronik mesin, bagian penting yang harus bekerja sempurna sebelum pesawat ulang alik memperoleh lampu hijau untuk meluncur ke antariksa.

Mike Moses, ketua tim manajemen misi prapeluncuran mengatakan ada debu atau serpihan yang menghalangi pemutus arus listrik melakukan kontak. Para insinyur ingin memastikan hal itu sebagai satu-satunya penyebab masalah voltase dan problem itu tidak bertambah buruk sehingga meningkatkan risiko peluncuran.

Moses dan timnya akan mendiskusikan apakah Discovery aman untuk diluncurkan Kamis atau masih memerlukan perbaikan tambahan. Bila masih ada masalah, peluncuran terpaksa diundur hingga Desember. “Kami ingin mengatakan kami tak akan terbang bila ada risiko yang tak diketahui, dan saat ini risiko tersebut masih belum terungkap jelas,” kata Moses. “Kami perlu beberapa hari lagi untuk mengenalinya secara menyeluruh.”

AP | TJANDRA

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

48 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya