"Perangkat ini akan cepat mengenali ketika mata pengemudi lelah atau menutup mata sejenak," kata Peter Husar, dari
Fraunhofer Institute for Digital Media Technology, Kamis (11/11). Kamera kecil memang memantau gerakan mata dan mengikutinya ketika kepala pengemudi bergerak ke kiri atau kanan.
Ada enam kamera yang terletak di dashboard dengan lensa milimeter kompak 3 sampai 4. Sistem akan memproses hingga 200 gambar per detik untuk mendeteksi rasa kantuk dengan menggunakan parameter seperti garis visi dan posisi kelopak mata, terlepas dari posisi kepala pengemudi.
Menururt Peter Husar pihaknya mengembangkan sistem modular kecil dengan hardware tersendiri. Selain itu ada dua kamera yang merekam gambar tiga dimensi untuk mengetahui posisi spasial dan garis penglihatan.
Eyetracker akan dipasarkan akhir tahun depan. Alarmnya dapat berbentuk lampu kilat, suara lonceng atau sirene. Dapat juga berupa vibrator pada roda kemudi.
Perangkat ini seukuran korek api dan dijual dengan harga sekitar £ 100 tiap unit. Tim peneliti berharap alat ini mampu menyelematkan 300 ribu jiwa korban kecelakaan lalu linta di seluruh dunia.
DAILYMAIL | UWD