TEMPO Interaktif, Barnaul - Sekelompok pelikan merah jambu Afrika, yang tengah bermigrasi kembali ke Afrika, singgah di Siberia, Selasa lalu. Diduga, iklim hangat langka yang melanda kawasan itu membuat burung tersebut tersesat “keluar” dari rute migrasinya.
Kedatangan burung itu mengagetkan penduduk setempat. “Pemandangan yang menakjubkan,” kata Vladimir Pyagin, warga Desa Suslovo di wilayah Altai. “Ketika mendekat, saya sadar mereka adalah pelikan. Semua warga desa mencoba menangkapnya untuk menyelamatkan burung itu dari serangan anjing.”
Warga setempat berhasil menangkap empat burung eksotis itu, dan memindahkannya ke sebuah kebun binatang di Barnaul, 200 kilometer sebelah timur laut desa tersebut. Tiga burung lainnya terbang kembali meneruskan migrasinya.
Bird Conservation Union Rusia mengatakan kelompok burung itu tengah bermigrasi untuk pulang ke daerah asalnya, di Afrika, setelah mengunjungi Kazakhstan. “Ini adalah kasus unik,” kata Alexei Ebel, ketua lembaga konservasi burung itu. “Sejumlah laporan menyatakan pelikan terakhir terbang ke Siberia lebih dari 100 tahun lalu.”
Rusia terkenal dengan temperaturnya yang menusuk tulang, tapi suhu bulan November ini jauh lebih hangat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Temperatur hangat di Altai tahun ini mencapai 5 derajat Celsius, dan memecahkan rekor temperatur terhangat selama ini. Di beberapa wilayah lain di negara itu dilaporkan bahwa beruang dan hedgehog menunda hibernasinya, atau masa tidur panjang selama musim dingin.
Direktur kebun binatang Barnaul mengatakan pelikan itu akan tetap dipelihara di sana karena khawatir burung itu tak dapat bertahan melewati musim dingin. “Kami belum membicarakan kemungkinan melepas burung itu. Kami tengah mempersiapkan kandang berpenghangat bagi mereka dan membangun kolam di musim semi,” katanya.
Kebun binatang juga meminta saran tentang bagaimana cara memelihara tamu istimewa itu dari Moscow City Zoo. Untuk sementara, burung itu akan diberi makanan mahal, yang terdiri atas ikan mas, pike, dan perch.
Bulu burung yang baru berumur 1 tahun itu masih berwarna abu-abu. Setelah beranjak dewasa, bulu belakangnya akan berubah menjadi merah jambu. “Mereka tersesat dan terbang ke arah yang berlawanan. Bukannya ke Afrika, entah bagaimana mereka memilih daerah Altai.”
REUTERS | TJANDRA