AOL Pertimbangkan Pemisahan, Lalu Merger dengan Yahoo

Reporter

Editor

Selasa, 7 Desember 2010 09:32 WIB

Foto: dbia.com
TEMPO Interaktif, New York - AOL Inc secara aktif mencoba kemungkinan untuk memecah perusahaan tersebut dalam sebuah rangkaian transaksi yang bisa berujung pada merger dengan Yahoo Inc. Hal tersebut diungkapkan beberapa sumber yang mengetahui rencana itu kepada Reuters.

Menurut beberapa sumber Reuters, AOL belum mengajukan proposal resmi ke Yahoo.

Saham AOL naik 1,5 persen saat perdagangan Senin petang, sementara Yahoo turun 0,1 persen.

Selentingan mengenai pemecahan AOL Inc sudah beredar pada 2008 dan 2009 sebelum Time Warner melepas AOL ke para pemegang saham Time Warner.

Saat itu, konglomerasi media tersebut telah memunculkan opsi memecah dua bisnis utama AOL. Bisnis layanan internet dial-up akan dipisah atau dijual ke EarthLink atau United Online, sementara bisnis pemasangan iklan bakal merger dengan Yahoo.

Time Warner sendiri akhirnya memutuskan untuk melepas AOL agar terhindar dari kewajiban pajak yang besar.

Sumber-sumber Reuters meminta namanya tidak disebutkan karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media massa.

AOL sudah mempelajari kemungkinan perusahaan tersebut dipecah dan opsi lainnya sejak Desember 2009. "Anda bisa membawa pecahan-pecahan tersebut ke tangan-tangan orang lain yang bisa membayar cukup mahal untuk itu dan menciptakan nilai, atau melepasnya," ujar salah satu sumber Reuters.

Strategi tersebut tergantung pada pembeli. Yahoo dan EarthLink telah mengubah pendirian mereka sejak Time Warner pertama kali mempertimbangkan rencana itu.

EarthLink awalnya mau dan sanggup membeli bisnis layanan internet dial-up AOL yang menjadi andalan. Namun, menurut sumber Reuters, karena dana segar mereka terikat dalam kontrak untuk membeli DeltaCom Inc seharga US$ 516 juta, mereka tidak mungkin melakukan transaksi besar saat ini.

Menurut analis dari Hudson Square Research Inc Todd Rethemeier, menggabungkan Yahoo dengan aset web AOL merupakan strategi yang sangat mungkin terjadi. Rethemeier mengatakan situs Yahoo menarik pengunjung yang memanfaatkan layanan berita olahraga, keuangan, berita umum, serta layanan surat elektronik. Sementara AOL memiliki kekuatan di pemetaan serta berita-berita hiburan.

Yahoo juga bisa menyokong bisnis pemasangan iklan AOL. Dengan itu, AOL bisa leluasa melepas divisi layanan internet dial-up milik mereka.

AOL dan Yahoo menolak berkomentar mengenai berita tersebut. Seorang sumber yang dekat dengan Yahoo menegaskan bahwa Yahoo tidak sedang mencari proposal atau berdiskusi mengenai pembelian dengan AOL.

AOL ragu dalam melepas bisnis layanan internet dial-up yang masih menjadi sumber pendapatan utama mereka. Sebanyak 4 juta pelanggan layanan tersebut pun masih menjadi penyumbang utama bagi situs AOL. Rethemeier memperkirakan divisi tersebut menyumbangkan US$ 1 miliar pendapatan dari total US$2,4 miliar pendapatan AOL tahun ini.

REUTERS| KODRAT

Berita terkait

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

16 jam lalu

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

Internet satelit merupakan jaringan internet berbasis satelit sebagai media transmisi.

Baca Selengkapnya

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

1 hari lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

4 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

4 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

5 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

6 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

8 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

9 hari lalu

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

9 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.

Baca Selengkapnya

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

9 hari lalu

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.

Baca Selengkapnya