Rahasia Mantel Hitam Putih Penguin  

Reporter

Editor

Senin, 27 Desember 2010 19:01 WIB

Palaeeudyptes, salah satu penguin raksasa yang hidup 28 juta tahun silam.
TEMPO Interaktif, Cape Town -Penguin tak selamanya mendiami benua terdingin di dunia. Sebuah studi menunjukkan bahwa burung yang seolah tengah mengenakan tuksedo itu ada kemungkinan mengembangkan kemampuannya untuk mempertahankan panas selama mungkin ketika mereka masih tinggal di wilayah dengan iklim hangat.

Adaptasi penting yang membantu penguin modern menginvasi perairan dingin Antartika dalam 16 juta tahun terakhir adalah apa yang disebut humeral arterial plexus, jaringan pembuluh darah yang membatasi hilangnya panas melalui sayap.

Plexus mengalirkan darah ke dalam tubuh dari sayap setelah darah tersebut mengalir dari tubuh ke sayap. Darah yang lebih dingin dari sayap, yang menjadi dingin di dalam air, dipanaskan oleh darah lebih hangat dari tubuh, sehingga panas dapat dipertahankan.

Untuk mengetahui bagaimana struktur anatomi itu berkembang, para ilmuwan menyelidiki tujuh spesies penguin hidup dan 19 spesies yang telah punah. Pada spesimen hidup, mereka menemukan plexus meninggalkan celah dalam humerus, tulang lengan atas. Mereka dapat melihat kapan struktur itu mulai muncul pada spesies yang telah punah dari catatan fosil.

Mereka menemukan bahwa plexus muncul sekitar 49 juta tahun lampau, ketika planet ini tengah melewati fase rumah kaca yang hangat karena begitu banyaknya gas pemanasan global yang dipompakan ke atmosfer, kemungkinan oleh gunung-gunung api. "Saya mulai penelitian dengan berpikir kami akan menghubungkan kemampuan menyimpan panas pada penguin dengan pendinginan global yang terjadi pada masa Eocene-Oligocene, sekitar 34 juta tahun lalu," kata Daniel Thomas, ahli paleontologi di University of Cape Town di Afrika Selatan.

Para ilmuwan menduga plexus pertama kali dikembangkan untuk membantu burung itu menyimpan energi selama mereka harus lama berenang mencari makan di air yang dingin, bersamaan dengan perubahan struktur kerangka yang mendukung kemampuan mengapung dan mengurangi gaya gesek, meningkatkan kemampuan menyelam, serta berenang jarak jauh. Ketika iklim global mendingin, plexus menemukan fungsi baru, kunci keberhasilan penguin menginvasi lapisan es Antartika. "Penguin telah mendiami belahan bumi selatan dalam 40 juta tahun terakhir karena toleransi mereka terhadap air dingin," kata Thomas.

LIVESCIENCE |TJANDRA

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

18 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

18 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

21 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya