TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat ini anjing memang jenis binatang yang berteman manusia. Tapi sebelum anjing, manusia lebih sering berinteraksi dengan rubah. Dahulu kala, binatang yang lebih kecil dari serigala ini banyak dipelihara manusia.
Kesimpulan itu diambil setelah para arkeolog dari Universitas Cambridge, Inggris menemukan tulang belulang rubah yang terkubur di dekat tulang manusia di Yordania. Menurut para ahli, tulang itu berusia sekitar 16.500 tahun yang lalu, sementara penguburan anjing dan manusia paling awal baru ditemukan 4.000 tahun lalu.
Kerangka rubah yang dikubur dekat dengan manusia, menurut peneliti Lisa Maher menunjukkan pada masa itu rubah merupakan binatang kesayangan yang akan menemani tuannya ke akhirat. "Tempat penguburan itu memberikan bukti ada hubungan antara manusia dan rubah," katanya.
Maher mengatakan, penelitian itu fokus pada makam Uyun-al-Hammam yang terletak di lembah sungai Wadi Ziqlab di Yordania. Namun, Maher belum bisa menjelaskan bagaimana mungkin rubah menjadi binatang peliharaan manusia karena binatang itu sulit dijinakkan.
Foxnews|Rini K
Berita terkait
Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi
1 hari lalu
Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang
25 hari lalu
Tim mahasiswa UGM berhasil mengubah kreativitas menjadi produk inovasi di bidang kesehatan yaitu manfaat sandal untuk membantu pasien patah tulang
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca Selengkapnya