Goldilocks Ungkap Rahasia Jejak Dinosaurus  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Februari 2011 16:31 WIB

Simulasi jejak dinosaurus berjari tiga.
TEMPO Interaktif, Manchester - Dataran yang semula diperkirakan merupakan daerah kekuasaan dinosaurus bertubuh besar kemungkinan besar merupakan rumah bagi beragam binatang lain. Riset University of Manchester, Inggris, menunjukkan bahwa dinosaurus hanya bisa meninggalkan jejak kaki bila kondisi tanah tepat.

Para peneliti di perguruan tinggi itu menggunakan komputer untuk mensimulasikan bagaimana makhluk prasejarah tersebut membuat jejak di berbagai jenis lumpur. Mereka menemukan bahwa, selain kondisi tanah yang sempurna, berat binatang amat menentukan.

Simulasi yang dinamai "Efek Goldilocks" itu membantu mereka menjelaskan mengapa ada jejak yang tertinggal di sejumlah situs, tapi tak ditemukan di tempat lain. Laporan riset itu dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Interface.

"Dengan menggunakan pemodelan komputer, kami dapat menciptakan kembali kondisi ketika binatang seberat 30 ton membuat jejak," kata ahli paleontologi Dr Peter Falkingham, yang memimpin tim riset tersebut. "Kini kami dapat menggunakan efek Goldilocks sebagai dasar untuk mengeksplorasi berbagai faktor yang lebih rumit, seperti cara dinosaurus menggerakkan kaki atau apa yang terjadi pada jejak ketika lumpur mengering."

Berat dinosaurus amat beragam. Berat Brachiosaurus sekitar 30 ton, sedangkan ukuran dan berat Compsognathus sama dengan seekor ayam.

Situs berbeda juga menyimpan jejak yang berbeda. Situs Sungai Paluxy di Texas, Amerika Serikat, tempat ditemukannya jejak dinosaurus paling terkenal, hanya memiliki cetakan jejak kaki dinosaurus besar. Hasil riset Falkingham dan timnya menunjukkan bahwa situs seperti Sungai Paluxy ada kemungkinan dihuni jauh lebih banyak jenis binatang daripada jejak yang ditemukan. "Kerangka adalah sisa binatang mati. Jejak kaki adalah peninggalan binatang hidup, sesuatu yang dihasilkannya semasa hidup," kata Falkingham. "Itulah yang membuat jejak kaki dinosaurus amat menarik."

Menggunakan pemodelan komputer, tim itu mensimulasikan 20 dinosaurus berbeda berjalan dalam kondisi yang berbeda. Terungkap bahwa jejak dinosaurus berat hanya tercetak dengan baik dalam lumpur dangkal yang tebal. Pada lumpur lebih lunak dan dalam, hanya dinosaurus bertubuh ringan yang dapat meninggalkan jejak, sedangkan binatang lebih besar akan terjebak dan mati.

Temuan ini dapat membantu ahli paleontologi mengevaluasi kembali ekosistem bumi lebih dari 100 juta tahun lampau.

TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.

Baca Selengkapnya

Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

27 November 2022

Rumah Lelang Christie Hong Kong Batal Jual T. Rex Shen, Kenapa?

Kerangka T. rex yang batal dilelang untuk rencana penjualan pertama di Asia itu awalnya ditarget mendulang penjualan Rp 392 miliar.

Baca Selengkapnya

Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

10 Juli 2022

Dinosaurus Gargoyle Ditemukan di Argentina , Masih Kerabat Tyrannosaurus

Dinosaurus ini menunjukkan ada pengurangan jumlah jari dari Abelisaurus memiliki empat jari, sementara tyrannosaurus dua.

Baca Selengkapnya

2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

26 Februari 2022

2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Dinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam

Baca Selengkapnya

Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

12 Januari 2022

Fosil Naga Laut Raksasa 180 Juta Tahun Lalu Ditemukan di Inggris

Behemoth adalah fosil terbesar dan terlengkap dari jenisnya yang pernah ditemukan di Inggris.

Baca Selengkapnya

Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Kronologi Temuan Fosil Kaki Gajah di Pulau Sirtwo Waduk Saguling

Saat berjalan di daratan yang menyembul di tengah danau hingga terbentuk seperti pulau kecil itu, pecahan-pecahan fosil mudah mereka lihat.

Baca Selengkapnya

Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

14 Oktober 2021

Tim Paleontolog Teliti Fosil Kaki Gajah di Waduk Saguling

Keberadaan fosil seperti pecahan tengkorak hewan dan rangka kaki gajah masih menempel di batuan.

Baca Selengkapnya

Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

20 September 2021

Gojira, Nama Fosil yang Ditemukan di Luksemburg Berasal dari Band Metal Prancis

Nama grup band metal Gojiro, diabadikan sebagai sebutan fosil yang ditemukan di Prancis, Luksemburg, dan Austria.

Baca Selengkapnya

Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

16 Agustus 2021

Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Sekitar 66 juta tahun lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatan, memulai musim dingin yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Baca Selengkapnya

Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

15 Agustus 2021

Keindahan Fosil Kumbang Berusia 49 Juta Tahun

Desain indah pada elytra kumbang kuno itu mendorong para peneliti untuk menamakannya Pulchritudo attenboroughi.

Baca Selengkapnya