Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Pandangan Ilmiah yang Dianggap Terkemuka tentang Kepunahan Dinosaurus

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi Dinosaurus Frankenstein. Kredit: CNN
Ilustrasi Dinosaurus Frankenstein. Kredit: CNN
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDinosaurus diperkirakan telah hidup di Bumi selama 160 juta tahun. Hewan purbakala itu dinyatakan punah sejak 66 juta tahun silam.

Peristiwa yang menyebabkan kepunahan dikenal sebagai peristiwa Cretaceous-Tertiary (K-T). Peristiwa K-T juga menyebabkan banyak spesies mamalia, amfibi, dan tumbuhan lainnya punah pada saat yang sama. Para ahli paleontologi telah mengusulkan berbagai pandangan ilmiah mengenai peristiwa K-T.

Mengutip History, satu teori awal adalah bahwa mamalia kecil memakan telur dinosaurus. Itu mengurangi populasi dinosaurus sampai kehidupan tidak berlanjut. Teori lainnya, bahwa tubuh dinosaurus dianggap terlalu besar untuk dapat digerakkan oleh otak kecilnya. Namun, kedua teori itu mudah untuk disangkal. 

Adapun berbagai teori baru yang berusaha menguak penyebab kepunahan dinosaurus. Mengutip publikasi University of California Museum of Paleontology, ada dua kategori teori utama yang dianggap paling rasional oleh para ahli paleontologi menjelaskan kepunahan dinosaurus.

  • Intrinsic gradualist 

Para ilmuwan yang termasuk dalam kategori ini meyakini, penyebab utama kepunahan dinosaurus, karena faktor intrinsik. Adapun faktor intrinsik dari sifat alamiah dari Bumi, seperti bencana alam. Ada dua hipotesis utama dalam kategori ini.

Hipotesis pertama terkait aktivitas gunung berapi. Pada akhir periode Cretaceous, para ahli menemukan peningkatan aktivitas vulkanik. Selama beberapa juta tahun, aktivitas vulkanis ini menimbulkan abu dan jelaga yang menghalangi sinar matahari hingga perubahan iklim. Di India, letusan gunung berapi besar menyemburkan banjir lava yang dapat dilihat di batas K-T. 

Hipotesis kedua terkait peningkatan aktivitas lempeng tektonik. Pergeseran lempeng benua terjadi pada masa peristiwa K-T. Sejumlah samudera mengalami penyusutan. Peristiwa tektonik skala besar pernah terjadi beberapa kali pada zaman Mesozoikum. Namun, belum ada peristiwa yang terkait secara meyakinkan dengan kepunahan.

  • Extrinsic catastrophists 

Hipotesis dalam kategori ini mulanya dianggap kontroversial, karena penyebab kepunahan dinosaurus berasal dari sifat luar angkasa yang diikuti oleh sejumlah bencana besar. Hipotesis utama dalam kategori ini diusulkan oleh ahli fisika Luis Alvarez pada 1980. Laporan ilmiahnya itu diterbitkan dalam jurnal Science berjudul Extraterrestrial Cause for the Cretaceous-Tertiary Extinction.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hipotesis Alvarez menjelaskan, bahwa 65,5 juta tahun silam asteroid besar menabrak Bumi.  Bukti utama hipotesisnya terkait penemuan lapisan Kapur-Paleogen yang mengandung kadar iridium.

Lapisan itu berada di strata batuan zona batas geokronologi antara era Mesozoikum dan Neozoikum, sekitar 65,5 juta tahun lalu. Lapisan berkadar iridium itu sebagian besar menutupi lapisan batuan yang terdapat fosil dinosaurus. 

Menurut Alvarez, kandungan iridium itu sangat langka di kerak Bumi. Ia bependapat, kandungan itu berasal dari benda luar angkasa seperti asteroid. Alvarez pun menyimpulkan, dari penemuan bukti itu, maka 66 juta tahun asteroid menabrak Bumi yang mengakibatkan kepunahan dinosaurus. 

HARIS SETYAWAN

Baca: Kepunahan Dinosaurus dalam Hipotesis Alvarez tentang Asteroid Menabrak Bumi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.


Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

1 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkat kantong jenazah korban yang ditemukan tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Jawa Timur, Rabu, 8 Desember 2021. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal hingga Rabu (8/12) pukul 10.30 WIB, sebanyak 12 orang masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Alasan Korban Bencana Alam Tidak Ditanggung oleh BPJS. Bagaimana Aturannya?

BPJS Kesehatan memang memiliki aturan tertentu terkait penanganan korban bencana alam. Ini alasannya.


"Badai Geomagnetik Parah" Melanda Bumi, NOAA Beri Peringatan Dampaknya

4 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
"Badai Geomagnetik Parah" Melanda Bumi, NOAA Beri Peringatan Dampaknya

NOAA beri peringatan dampak badai geomagnetik parah yang melanda bumi. Bisa mengganggu komunikasi dan jaringan listrik.


Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

7 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.


Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

14 hari lalu

Warga korban bencana beraktivitas di Hunian Sementara (Huntara) Shelter Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Senin 23 September 2019. Menjelang setahun bencana Sulteng, jumlah pengungsi yang telah menempati Huntara baik yang dibangun Kementerian PUPR maupun BUMN dan lembaga sosial non pemerintah lainnya berdasarkan data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Bencana Sulteng sebanyak 19.183 Kepala Keluarga (KK) dari sekitar 53.172 KK yang terdampak bencana. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.


Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

19 hari lalu

Sejumlah anak-anak belajar di tenda darurat yang didirikan di halaman Kantor Denjasa Angkutan dan Denhar Jasa Int Bekangdam XVII/Cenderawasih di Weref, Kota Jayapura, Papua, Jumat 10 Februari 2023. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, akibat gempa magnitudo 5,4 yang terjadi pada 9 Februari 2023 itu mengakibatkan empat korban jiwa, 2.261 orang mengungsi, dan puluhan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. ANTARA FOTO/Sakti Karuru
Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.


Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

19 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

22 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

22 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

23 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.