Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
dinosaurus paruh bebek Ajnabi odysseus. sci-news.com/Raul Martin
dinosaurus paruh bebek Ajnabi odysseus. sci-news.com/Raul Martin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah periode pendinginan global menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah spesies dinosaurus sekitar 10 juta tahun sebelum peristiwa kepunahan yang disebabkan oleh asteroid, menurut sebuah studi Juni.

Studi yang dipublikasikan di Nature Communications itu adalah produk dari kolaborasi internasional yang menampilkan ahli paleontologi dari Université de Montpellier di Prancis, Universitas Bristol di Inggris, dan Universitas Alberta di Kanada.

Sekitar 66 juta tahun yang lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatán di Meksiko, memulai musim dingin nuklir yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Tim peneliti berfokus pada enam keluarga dinosaurus, tiga karnivora dan tiga herbivora, yang bertahan 40 juta tahun evolusi hingga asteroid menghantam Bumi. Mereka memeriksa fosil dari lebih dari 1.600 dinosaurus individu dari sekitar 250 spesies yang berbeda secara total.

Hasil menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati dari enam keluarga sudah menurun tajam, sekitar 10 juta tahun sebelum asteroid menghantam. Temuan studi ini signifikan, karena penurunan keanekaragaman hayati dinosaurus dapat dilihat di seluruh dunia, baik pada spesies herbivora maupun karnivora.

Menariknya, satu keluarga yang menunjukkan hanya sedikit penurunan keanekaragaman hayati sebelum asteroid adalah Troodontidae, keluarga dinosaurus mirip burung. Burung diketahui memiliki hubungan evolusioner dengan dinosaurus.

Para peneliti mencatat bahwa dinosaurus herbivora sedikit menurun jumlahnya sebelum karnivora, sehingga sangat mungkin bahwa penurunan spesies herbivora secara langsung menyebabkan penurunan spesies karnivora.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini adalah contoh dari efek kaskade, di mana kepunahan dipicu oleh kepunahan sebelumnya dari spesies yang berbeda dalam suatu ekosistem.

Satu teori mengapa jumlah dinosaurus menurun sebelum peristiwa kepunahan adalah perubahan iklim. Selama periode Kapur, antara 145,5 dan 65,5 juta tahun yang lalu, Bumi mengalami periode pendinginan global 7-8 C.

Dinosaurus, yang merupakan hewan mesotermik (membutuhkan iklim yang hangat untuk mempertahankan suhu tubuh dan fungsi metabolisme mereka), pasti sangat terpengaruh oleh periode pendinginan global ini.

Informasi baru tentang dinosaurus, serta fosil, ditemukan setiap hari. Pada bulan Juni, para ilmuwan menemukan spesies baru di Australia.

JERUSALEM POST | EZ

Baca:
NASA: Peluang Asteroid Bennu Menghantam Bumi Lebih Tinggi dari Perkiraan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

6 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

8 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

11 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

12 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

13 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

14 hari lalu

Pakar Serangga IPB University, Prof. Tri Atmowidi. Dok. Humas IPB University
Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

14 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

15 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

22 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

26 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.