Rahasia Hibernasi Beruang Hitam Berpotensi Sebagai Terapi Baru  

Reporter

Editor

Senin, 21 Februari 2011 18:04 WIB

Beruang hitam Amerika.

TEMPO Interaktif, Washington - Beruang yang berhibernasi mengatur kebutuhan energi mereka ke titik terendah. Namun, berbeda dengan sebagian besar binatang lain yang juga tidur panjang selama musim dingin, badan mereka tetap hangat. Para ilmuwan berharap pemahaman tentang cara beruang memangkas penggunaan energi, tetapi temperatur tubuh relatif hangat, kelak dapat membantu merawat korban serangan jantung, stroke, dan kondisi lain.

Riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Science itu menyatakan temperatur tubuh mamalia kecil yang berhibernasi dapat anjlok hingga mendekati titik beku, berbeda dengan beruang hitam yang berukuran sebesar manusia. Peneliti utama studi itu, Brian M. Barnes, dari Institute for Arctic Biology di University of Alaska, mencatat bahwa, setelah hibernasi, beruang hitam tidak mengalami hilangnya massa tulang dan otot seperti yang terjadi pada manusia setelah tidak aktif selama periode panjang.

Barnes mengatakan pemahaman mekanisme di balik kebutuhan metabolisme yang lebih rendah, hal itu dapat digunakan untuk mengembangkan terapi dan obat baru. Proses hibernasi beruang juga dapat membantu mencegah osteoporosis dan atrophy otot karena tak digunakan. Dokter dapat menempatkan korban cedera berat yang tak bisa bergerak dalam sejenis penangguhan atau penurunan kondisi kehidupan sampai mereka sembuh.

Keistimewaan hibernasi beruang hitam itu terungkap ketika Barnes, Oivind Toien, dan timnya mempelajari lima beruang--tiga jantan dan dua betina--yang diklasifikasikan oleh pejabat satwa liar Alaska sebagai pengganggu dan dipindahkan dari area yang dikunjungi manusia. Dalam kandang yang dilengkapi kamera dan perekam suara, termasuk instrumen pengukur konsumsi oksigen, setiap beruang diawasi. Sebuah pemancar juga ditanamkan dalam tubuh mereka untuk menghitung temperatur, denyut jantung, dan aktivitas otot.

Para ilmuwan menemukan bahwa beruang mencegah suhu tubuhnya turun hingga nyaris beku dengan menggunakan siklus beberapa hari, ketika suhu beruang jatuh hingga 30 derajat Celsius. Kemudian mereka menggigil dan temperaturnya kembali naik hingga 36,1 derajat Celsius, mendekati normal. "Beruang yang cukup makan tidak perlu membuat suhunya terlalu rendah, kata Lynn Rogers, ahli biologi dari North American Bear Center. "Beruang yang kurus harus menurunkan temperatur hingga 31 derajat Celsius, dan makin tidak aktif dalam sarang."

Advertising
Advertising

TJANDRA | AP

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

10 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

13 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya