"Setidaknya 10 persen dari total biaya," ujar Nukman seusai seminar Penggunaan Media Sosial di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (22/2).
Sebelumnya Nukman mengatakan perusahaan tak bisa menghindari Internet dan media sosial. Para pebisnis harus bisa terintegrasi dengan media sosial.
Perusahaan membutuhkan biaya dan sumber daya yang kuat agar terintegrasi dengan media sosial.
Nukman mencontohkan salah satu kliennya, Evalube menyisihkan 10 persen dari biaya pemasaran untuk media sosial. Hasil riset di Amerika Serikat menunjukkan persentase yang sama.
"Kalau kurang dari angka itu tak akan terasa, seperti menabur garam di air laut," ujar Nukman.
Alumnus UGM ini juga mengatakan perusahaan di Indonesia masih belajar tentang pemasaran online.
Baik perusahaan maupun agensi iklan belum terlalu banyak mengerti bagaimana menggunakan media sosial untuk pemasarannya.
Perusahaan juga harus mulai mengubah budaya dan struktur organisasi perusahaan untuk menyesuaikan dengan media sosial.
"Minimal CEO juga harus diberi pengetahuan tentang penggunaan media sosial ini," ujarnya.
DIAN YULIASTUTI