TEMPO Interaktif, Florida - Anak buaya kecil alias aligator adalah makanan yang paling nikmat bagi aligator besar. Praktek kanibalisme ini rupanya tak jadi soal karena dinilai turut membantu stabilitas populasi aligator.
Sebuah penelitian dari Florida Fish and Wildlife Conservation Comission mendapati bahwa antara enam dan tujuh persen anak aligator menjadi makanan "saudaranya" yang lebih tua. "Meski persentasenya kecil, praktek kanibalisme ini rupanya menjadi faktor yang penting dalam meregulasi populasi," kata peneliti di jurnal Herpatologica edisi Juni.
Peneliti memanfaatkan proyek penandaan dan pelacakan aligator di Danau Orange di Gainesvile, Florida, yang pernah digelar antara tahun 1981 sampai 1987. Sebanyak 267 sisa perut aligator dewasa yang dibunuh pemburu diperiksa untuk mengetahui seberapa banyak aligator bertanda yang dimakan aligator lain.
33 sisa perut itu berisi tanda, dengan total 56 tanda secara keseluruhan. Satu aligator ternyata begitu laparnya sehingga memakan setidaknya 14 aligator lain. Aligator lain umumnya memakan satu atau dua aligator bertanda. Rekaman ini berhubungan dengan data bahwa 91 persen korban kanibalisme berusia di bawah tiga tahun.
Langkah penelitian berikutnya adalah mengetahui bagaimana kanibalisme kecil ini diterjemahkan ke seluruh populasi aligator di Danau Orange. Untuk melakukan itu, peneliti perlu mengetahui berapa lama penanda tersimpan di perut tanpa dibuang dalam proses ekskresi.
Jadi, para peneliti memberi makan 10 aligator dengan masing-masing lima penanda. Untuk menstimulasi penelanan alami, penanda itu dimasukkan ke dalam kaki aligator yang diambil dari telur yang mati.
Selama 588 hari kemudian, kesepuluh aligator menjalani pemeriksaan sinar X secara periodik untuk memeriksa penanda di perutnya. Di akhir eksperimen, 75 persen dari penanda, atau total 38, masih ada di perut.
Dibandingkan dengan total populasi aligator di Danau Orange dan temuan dari pemeriksaan penanda di perut aligator, peneliti memperkirakan sebanyak enam sampai tujuh persen aligator muda menjadi korban aligator yang lebih tua.
Meski begitu, para ahli mengingatkan bahwa angka itu akan berbeda di danau atau rawa lainnya. Masalah kanibalisme akan berbeda, tergantung pada kaya atau tidaknya sumber makanan lain di sana. Memahami berapa sering aligator saling memakan juga penting karena pekerja pelestarian kehidupan liar perlu memahami dinamika populasi dalam menentukan tujuan dalam proteksi dan perburuan aligator.
DEDDY SINAGA | LIVESCIENCE
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya