TEMPO Interaktif, Houston - Stasiun antariksa internasional (ISS) memang dirancang dengan teknologi tinggi. Secanggih apa pun, yang namanya toilet ternyata tetap bau.
Memperbaiki kakus stasiun antariksa itu adalah salah satu agenda yang harus dikerjakan oleh 10 astronot yang saat ini berada di ISS, selain membongkar suplai yang dibawa pesawat ulang-alik Atlantis. Tugas itu jatuh pada salah seorang astronot NASA, Ron Garan.
Awal pekan ini, para awak stasiun melaporkan bau busuk yang berasal dari toilet laboratorium. Setelah mengutak-atik toilet yang didesain khusus itu, para astronot dan Kendali Misi menduga gelembung udara telah menyumbat sistem pipa orbital senilai US$ 90 juta itu.
Garan yang baru saja melakukan spacewalk, kemarin, harus memperbaiki pipa yang macet itu. “Itulah hebatnya pergi ke antariksa,” kata Mike Fossum, astronot di ISS. “Satu hari Aanda melakukan spacewalk, melakukan hal paling luar biasa yang pernah dilakukan manusia. Hari berikutnya, Anda memperbaiki toilet dan membongkar kardus.”
Toilet stasiun itu sempat dibiarkan rusak, tapi para awak berusaha mengganti bagian toilet yang telah usang, terutama karena mereka menjadi tuan rumah 4 astronot awak Atlantis. “Kami ingin menjadi tuan rumah yang baik dan mempunyai toilet yang berfungsi,” kata Chris Edelen, Direktur Utama Stasiun Antariksa. “Toilet itu sekarang sudah beres. Kami bahkan mempersilakan awak ulang alik untuk menggunakannya bila perlu.”
ISS memiliki 2 toilet antariksa. Satu kakus berada di sisi milik Rusia, dalam modul servis Zvezda, dan satu lagi di modul milik Amerika Serikat.
SPACE | TJANDRA
Berita terkait
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa
48 hari lalu
Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRaih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda
27 November 2023
Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaMembuka Jalan untuk Gibran
26 September 2023
Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.
Baca SelengkapnyaKepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan
21 September 2023
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.
Baca SelengkapnyaMisi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?
27 April 2023
Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia
17 Januari 2023
Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa
9 Desember 2022
China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti
30 November 2022
Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15
3 Agustus 2022
Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.
Baca Selengkapnya