Inilah Momok Besar Pemakai Komputasi Awan

Reporter

Editor

Sabtu, 6 Agustus 2011 11:23 WIB

Komputasi Awan.

TEMPO Interaktif, Jakarta - Masih ingat pada kasus bobolnya layanan penyedia aplikasi game Sony PlayStation Network dan Qriocity pada April lalu? Sebanyak 77 juta data pengguna layanan tersebut dicuri peretas, termasuk akun kartu kredit mereka.

Cerita soal pembajakan juga pernah terjadi di Nintendo, Sega, Central Intelligence Agency (CIA), senat Amerika Serikat, dan banyak perusahaan ternama lainnya.

Inilah kekhawatiran terbesar bagi pengguna layanan komputasi awan. Data adalah harta yang tak ternilai. Di situ pulalah reputasi perusahaan dipertaruhkan.

Untuk menangkap pelaku pembobolan jaringan PlayStation Network, perusahaan asal Jepang itu sampai menyewa detektif cyber dari Guidance Software dan Data Fortune.

Akibat pembajakan tersebut Sony membekukan sejumlah layanan online game yang paling populer, seperti DC Universe, Star Wars Galaxies, dan Everquest. Selain dihujani kritik, saham Sony turun 4 persen sejak peristiwa tersebut.

Apple punya gaya sendiri untuk mengamankan sistem komputasinya di iCloud. Sebelum peretas menyerang, perusahaan asal California ini mempekerjakan tentara, dan David Rice sebagai Direktur Keamanan Global.

Rice dikenal sebagai konsultan keamanan lulusan US Naval Academy serta pernah bertugas mengamankan rahasia hasil pengintaian mata-mata National Security Agency Amerika Serikat dan cryptologist di US Navy.

“Permasalahan keamanan penyampaian dan penyimpanan data menjadi kekhawatiran pengguna untuk beralih ke komputasi awan,” kata Wakil Presiden International Data Corporation (IDC) Asia-Pacific Group, Avneesh Saxena.

Namun, menurut Saxena, hal ini bisa diatasi dengan memberikan lapisan pengamanan pada pusat data, sehingga hanya pengguna tertentu yang dapat mengakses server. Selain itu pengiriman data lewat Internet yang dienkripsi membuat informasi di dalamnya tak bisa dibuka oleh sembarang orang.

Selain soal keamanan, permasalahan regulasi menjadi tantangan pengembangan komputasi awan. Di Eropa perusahaan dilarang menyimpan data perusahaan dan pelanggan di pusat data yang terletak di benua lain.

ANTON WILLIAM

Berita terkait

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

4 jam lalu

Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

2 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

3 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

4 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

5 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

7 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

8 hari lalu

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

8 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.

Baca Selengkapnya

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

8 hari lalu

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya