Indonesia Gudang Mikroba Antikanker dan Antidiabetes  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Oktober 2011 21:10 WIB

Mikroba

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mikroba yang hidup pada berbagai jenis tumbuhan Indonesia berpotensi menjadi obat malaria, diabetes, dan kanker. Profesor riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lasman Partomuan Simanjuntak, menyatakan mikroba yang disebut sebagai endofit itu menghasilkan beberapa senyawa kimia bioaktif yang sangat mirip senyawa tanaman inangnya.

“Senyawa dari mikroba endofit bisa dikembangkan menjadi bahan obat,” ujar Lasman, yang baru saja dikukuhkan sebagai profesor riset di Jakarta kemarin.

Selama lebih dari satu dekade penelitian, Lasman telah membuktikan keberadaan mikroba endofit dengan senyawa aktif yang bermanfaat sebagai bahan obat. Salah satunya berasal dari pohon kina (Cinchona spp.), yang dikoleksi dari Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat.

Di dalam tanaman kina, hidup 36 kapang, 18 khamir, dan 17 bakteria. Fermentasi salah satu kapang dalam media sintetis potato dextrose broth (PDB) terbukti mampu menghasilkan senyawa alkaloid kuinin, yang dikenal sebagai bahan antimalaria ampuh.

Pemanfaatan mikroba endofit ini dinilai sangat penting dalam penelitian obat-obatan. Ahli farmasi tak perlu bergantung pada tanaman saat meracik obat. “Cukup ambil sampel mikroba endofit dari tanaman, lalu dipercepat pertumbuhannya," Lasman menambahkan.

Tak hanya dari tanaman kina, dia juga menemukan mikroba endofit dari tanaman Artemisia annua, yang juga berguna sebagai antimalaria. Daun teh (Thea sinensis L.), yang dikonsumsi masyarakat setiap hari sebagai minuman seduh, juga memiliki mikroba endofit. Proses fermentasi menunjukkan bahwa mikroba dari teh bisa menghasilkan beraneka senyawa yang juga bisa dimanfaatkan sebagai penyembuh.

Temuan menarik lain berasal dari tanaman kunyit (Curcuma). Kunyit yang diambil dari Serang, Banten, menghasilkan senyawa tetrahidrokurkumin yang berlaku sebagai antioksidan, antidiabetes, bahkan antikanker.

Setelah penemuan senyawa bioaktif dari bakteri endofit ini, Lasman menyerahkan tahap komersialisasi kepada peneliti mikrobiologi. Dalam penelitian lanjutan ini diharapkan faktor risiko senyawa aktif pada manusia bisa diketahui. Jika terbukti aman, sangat mungkin Indonesia menghasilkan obat antikanker kelas dunia.

Lasman menyebutkan, setiap tanaman dipastikan mengandung mikroba endofit. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati menjadi gudang mikroba yang berpotensi menjadi penawar. Karena itu, ia menyebut Indonesia sebagai negara yang kaya akan emas hijau (green gold).

"Masyarakat lokal mungkin telah memanfaatkan penyembuhan menggunakan senyawa bioaktif. Seharusnya aturan yang melindungi penduduk lokal sebagai pemilik pengetahuan tradisional tersebut," ucapnya.

Atas ketekunannya melakukan penelitian kimia organik, Lasman dianugerahi gelar profesor riset dari LIPI, kemarin. Selain Lasman, peneliti politik LIPI Tri Ratnawati dan peneliti biologi LIPI Dedy Darnaedi mendapatkan gelar tertinggi dalam dunia penelitian Indonesia tersebut.

ANTON WILLIAM

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

15 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

15 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

18 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya