Gangguan Jaringan BlackBerry Menyebar ke Empat Benua  

Reporter

Editor

Rabu, 12 Oktober 2011 12:24 WIB

Research in Motion

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kerusakan jaringan layanan BlackBerry belum berakhir. Setelah Senin kemarin pelanggan di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India mengalami gangguan, Selasa ini kerusakan jaringan terjadi di Brasil, Cile, dan Argentina.

Jutaan pelanggan di empat benua tersebut tidak bisa menggunakan sejumlah layanan, seperti layanan e-mail, pesan BlackBerry, dan mengakses Internet. Ini terjadi setelah serangkaian kegagalan di sistem jaringan Research In Motion.

"Ada kegagalan dalam infrastruktur RIM," kata RIM dalam e-mail yang dikirimkan Selasa sore, seperti yang ditulis Reuters, Rabu, 12 Oktober 2011.

Menurut RIM, sistem sebenarnya sudah dirancang dengan sistem pendukung yang akan mengganti secara otomatis bila sistem utama mengalami gangguan. Namun ternyata hal itu tidak berjalan. "Secepatnya kami akan memulihkan layanan agar bisa normal kembali," kata RIM dalam e-mail-nya.

Saat ini, RIM memiliki lebih dari 70 juta pelanggan di seluruh dunia, dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari pasar negara berkembang.

Gangguan layanan BlackBerry ini bukan yang pertama kali terjadi. Bulan lalu, layanan pesan BlackBerry Messenger juga mengalami gangguan di Kanada dan Amerika Latin. Pelanggan di Amerika Utara bahkan sempat mengalami gangguan hebat pada April 2007.

Senin kemarin, sejumlah pengguna BlackBerry yang ada di wilayah Eropa, Timur Tengah, dan Afrika tidak dapat mengakses Internet dan layanan BlackBerry Messenger.

REUTERS | IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.

Baca Selengkapnya

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.

Baca Selengkapnya

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital

Baca Selengkapnya

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.

Baca Selengkapnya

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.

Baca Selengkapnya

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.

Baca Selengkapnya

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.

Baca Selengkapnya

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.

Baca Selengkapnya