TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Negara Riset dan Teknologi mendorong Lembaga Eijkman lebih maju dalam melakukan penelitian biologi molekuler seiring dengan besarnya tantangan penyakit di dunia. Laboratorium ini diusulkan menyandang status baru sebagai lembaga pemerintah nonkementerian.
"Perubahan status ini membuat Eijkman lebih lincah mencari dana penelitian," ujar Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta di Lembaga Eijkman, Jakarta, Kamis, 3 November 2011.
Eijkman merupakan salah satu laboratorium penelitian mutakhir yang dimiliki peneliti Indonesia. Tempat ini memiliki laboratorium biosafety level 3, mampu meneliti virus flu burung yang berbahaya.
Setiap tahun setengah dana penelitian Eijkman berasal dari anggaran negara. Sementara setengah lainnya berasal dari lembaga penelitian luar negeri yang bertindak sebagai kolaborator.
"Potensi kolaborasi lebih besar, tapi terhalang status Eijkman yang masih satuan kerja Kementerian," kata Direktur Lembaga Eijkman Sangkot Marzuki.
Berdasarkan rencana Kemenristek, Eijkman akan berubah status menjadi lembaga pemerintah nonkementerian (LHKN). Perubahan ini membuat Eijkman bergabung bersama tujuh LHKN penelitian lainnya seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Tenologi, dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Status satuan kerja juga menghambat peran penting Eijkman dalam penentuan kebijakan medis di Indonesia karena tak memiliki daya tawar struktural sepadan dengan lembaga lain. Padahal hasil penelitian laboratorium mereka memegang peran penting dalam solusi kesehatan.
Selain itu, dari 100 tenaga peneliti baru 10 persen yang memperoleh status pegawai negeri. Sisanya tercatat sebagai pegawai honorer. Kondisi ini dianggap riskan karena peneliti yang tak terikat berpotensi lepas dari Eijkman untuk bekerja di lembaga asing.
Staf Ahli Bidang Kesehatan dan Obat Kemenristek, Amin Soebandrio, berharap Kementerian bisa memastikan status Eijkman pada tahun ini. Setelah itu usulan perubahan akan diajukan kepada Presiden dan Kementerian Pedayagunaan Aparatur Negara.
"Harapan kami perubahan status ini bisa terlaksana pada kabinet ini," ujar Amin.
Menristek mengatakan perubahan status Eijkman akan menarik minat kolaborator menyumbangkan dana penelitian di Indonesia, sehingga lebih banyak penelitian biologi molekuler dilakukan di Indonesia.
Penelitian biologi molekuler merupakan rantai penting dalam dunia medis karena menyediakan informasi terbaru berbagai infeksi berbahaya. Studi fundamental ini bermuara pada pembuatan obat dan vaksin pencegah penyakit.
ANTON WILLIAM
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya