Cahaya Terang di Malam Natal Adalah Roket Rusia  

Reporter

Editor

Senin, 26 Desember 2011 20:11 WIB

Warga melihat proses peluncuran pesawat ulang alik Soyuz TMA-03M di kosmodrom Baikonur, Kazakhstan (21/12). AP/Dmitry Lovetsky

TEMPO.CO , Uccle - Cahaya di langit pada malam Natal yang dilaporkan terlihat dari Jerman ternyata bukan batu angkasa yang terbakar atau jejak Sinterklas. Ahli astronomi asal Belgia yakin benda tersebut adalah serpihan roket yang terbakar di angkasa.

Royal Observatory Belgia yang berada di kota Uccle dalam penjelasan di website resmi menyebutkan bola api ganjil tersebut teramati di empat negara yaitu Belgia, Belanda, Prancis, dan Jerman pada Sabtu malam, 24 Desember 2011, pukul 17.30 waktu setempat. Mereka memastikan yang terbakar adalah benda buatan manusia.

"Benda itu adalah roket Soyuz tingkat ketiga yang dulu mengantarkan astronaut Belanda, Andre Kuipers, menuju Stasiun Antariksa Internasional (ISS)," sebut observatorium tersebut.

Keterangan ini menjadi penjelasan ilmiah pertama bagi teka-teki kemunculan cahaya terang di langit malam Natal. Stasiun Radio Antenne Thuringen, Jerman laporkan adanya tiga benda langit yang melintas dan diduga meteor. Beberapa saksi menggambarkan, benda tersebut bersinar kemerahan dan berekor panjang. Sementara anak-anak percaya bahwa cahaya tersebut adalah Sinterklas yang terbang melintas bersama rusa terbangnya.

Akibat penampakan cahaya terang ini, para astronom yang tinggal di banyak observatorium di Eropa mendapat telepon dari penduduk. Umumnya penduduk mengira cahaya tersebut adalah batu angkasa yang terbakar saat jatuh ke bumi.

PHYSORG | ANTON WILLIAM

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

21 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

27 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

27 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

28 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.

Baca Selengkapnya

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.

Baca Selengkapnya