Seperti Inikah Wajah Nenek Moyang Manusia?  

Reporter

Editor

Selasa, 10 Januari 2012 12:59 WIB

Sahelanthropus tchadensis yang hidup 7 tahun lalu

TEMPO.CO, Dresden - Sebuah pameran di museum di Dresden, Jerman, menunjukkan bagaimana teknologi forensik berguna menciptakan kembali beberapa anggota terjauh dari 'keluarga' evolusi manusia. Kita bakal mengetahui wajah nenek moyang manusia yang hidup pada masa 7 juta tahun lalu.

Para peneliti menggunakan teknologi forensik untuk merekonstruksi 27 wajah nenek moyang manusia. Model wajah dibangun dari rekonstruksi forensik tengkorak fosil.

Ke-27 kepala model dibuat menggunakan sisa-sisa fosil, termasuk sebagian dari fosil Sahelanthropus tchadensis, nenek moyang manusia yang hidup 7 juta tahun lalu. Ketika itu, manusia dan simpanse berbagi nenek moyang yang sama, yakni saat 'hominid' pertama kali muncul di Afrika.

Paranthropus boisei, misalnya, hidup 2 juta tahun lalu dan memiliki tengkorak yang sangat khusus untuk mengunyah makanan berat. Spesies ini dikenal sebagai 'manusia Nutcracker' karena memiliki gigi terbesar dan enamel tertebal dari seluruh hominid yang selama ini dikenal.

Antropolog forensik menggunakan teknologi komputer yang sama seperti yang digunakan polisi untuk merekonstruksi manusia purba. Tengkorak nenek moyang, seperti Sahelanthropus tchadensis yang kondisinya nyaris lengkap, telah memungkinkan para peneliti merekonstruksi wajah nenek moyang kita semirip mungkin saat mereka masih hidup.

Salhelanthropus tchadensis tercatat hidup sebelum manusia dan simpanse, sepupu terdekat kita secara evolusi, terpisah secara genetis.

"Menggunakan metode antropologi forensik, berbagai hominid diciptakan ulang bukan sebagai karakteristik ideal, tapi sebagai individu," kata pengelola museum. "Masing-masing menceritakan kisahnya sendiri, di mana mereka tinggal, apa yang mereka makan, apa kemungkinan penyebab kematian mereka, dan masih banyak lagi lainnya."

Beberapa tombak tertua yang pernah ditemukan juga dipamerkan di museum. Tombak-tombak tertua yang dipamerkan tercatat berumur 400.000 tahun.

Pihak museum menambahkan, sempat ada sedikit keraguan bahwa Afrika adalah tempat lahir manusia. "Ini adalah tempat tinggal tetap paling kuno dari nenek moyang kita yang pernah digali," kata dia.

Pameran ini memperkenalkan kita ke situs-situs penggalian di Afrika, tempat para ilmuwan sedang melakukan penelitian tentang asal usul umat manusia.

DAILY MAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

2 Oktober 2022

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

Bengawan Solo, sungai terpanjang di Indonesia. Ini 5 fakta menarik tentang sungai ini, termasuk pesawat Garuda Pernah water landing dan pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

18 September 2022

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

Menggambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari masa berburu hingga menetap, Pameran Kampung Purba adalah metode pembelajaran untuk generasi muda.

Baca Selengkapnya

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

2 Desember 2021

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil Denisovan menunjukkan bahwa mereka mungkin pernah tersebar di seluruh benua Asia, Asia Tenggara dan Oseania.

Baca Selengkapnya

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

19 Oktober 2021

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

Dari riset fosil, bisa untuk mencari indikasi lingkungan purba daerah Waduk Saguling, apakah dulu berupa hutan atau padang rumput.

Baca Selengkapnya

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

26 Juni 2021

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan yang masih misterius.

Baca Selengkapnya