TEMPO.CO , Jakarta - Satelit Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan 11 sistem tata surya baru. "Kami menemukan sekitar 500 ekso-planet di angkasa yang luas," kata Doug Hudgins, peneliti Kepler.
Jumlah planet dalam penemuan itu hampir dua kali lipat dibandingkan planet yang telah dibuktikan Kepler sebelumnya. "Dengan ini setelah Kepler telah ditemukan lebih dari 60 planet dan sekitar 2.300 kandidat planet," kata Hudgins.
Penemuan ini menambah daftar konfirmasi adanya berbagai penemuan planet ekstra-solar yang ke-729, termasuk 60 penemuan yang diperoleh tim Kepler. Tim ini menggunakan Teleskop Kepler yang diluncurkan ke angkasa pada Maret 2009.
Kepler dapat mendeteksi secara reguler jumlah cahaya yang dipancarkan oleh bintang. Para ilmuwan dapat menentukan adanya perubahan yang terjadi ketika planet melewati orbit, berdasarkan pantauan teleskop.
Tak satu pun penemuan baru yang bekerja sebagaimana sistem tata surya kita. Walaupun pada penemuan Kepler yang ke-33 terdapat sebuah bintang yang umur dan ukurannya melebihi matahari. Sistem tata surya baru ini memiliki lima planet, sedangkan sistem tata surya yang telah ada memiliki delapan planet. Kelima planet ini berkeliling mendekati induk planet, kebalikan dari Merkurius yang orbitnya mengelilingi matahari.
Ukuran planet kira-kira 1,5 sampai 5 kali ukuran Bumi. Para ilmuwan belum dapat memastikan komponen planet baru tersebut, apakah padat dengan bebatuan seperti Bumi, Venus, Mars, dan Merkurius atau kaya akan gas seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Jack Lissauer dari NASA Ames Research Center, Caifornia, menjelaskan penemuan baru yang diperoleh tim Kepler. “Tim kami baru saja menemukan satu bintang lagi dengan enam planet dan sistem kedua dengan lima planet,” katanya.
Sembilan dari sistem tata surya baru terdiri dari dua planet dan terdapat juga satu sistem yang memiliki tiga planet. Kini keseluruhan planet yang ditemukan berjumlah 26. Semuanya berkeliling mendekati matahari, jarak orbitnya lebih dekat dibanding Venus dengan matahari.
“Penemuan ini jumlahnya tiga kali lipat dari bintang yang telah ada sebelumnya,” ujar Lissauer. Dia menambahkan, dengan penemuan baru ini, para ilmuwan mulai berpikir apakah planet yang baru ditemukan memiliki ukuran yang sama atau jarak orbitnya juga sama.
Teleskop Kepler memantau 150 ribu bintang pada konstelasi Cygnus dan Lyra. Hasil penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Astrophysical Journal dan Royal Astronomical Society.
REUTERS | SATWIKA MOVEMENTI
Berita terkait
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024
21 hari lalu
Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.
Baca SelengkapnyaTak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan
27 hari lalu
Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.
Baca SelengkapnyaFenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan
27 hari lalu
Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.
Baca SelengkapnyaKemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?
28 hari lalu
Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.
Baca SelengkapnyaPilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG
2 Februari 2024
Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.
Baca SelengkapnyaFenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia
6 Januari 2024
Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal
5 Desember 2023
Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.
Baca SelengkapnyaFenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor
4 Oktober 2023
Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaJakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta
6 September 2023
DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.
Baca SelengkapnyaDzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya
4 September 2023
Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.
Baca Selengkapnya