Gempa Sumatera Diduga Tidak Sendirian  

Reporter

Editor

Sabtu, 14 April 2012 07:51 WIB

Tembok Lapas yang terletak di desa Menasah Manyang, Aceh Besar runtuh setelah gempa berkekuatan 8,5 skala richter mengguncang Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam pada Rabu, 11 April 2012. Foto/Fahreza Ahmad

TEMPO.CO, Austin - Gempa bumi berkekuatan 8,5 pada skala Richter yang mengguncang pantai barat Sumatera, Rabu, 11 April 2012, diperkirakan tidak sendirian. Pada waktu yang sama, sejumlah gempa juga terjadi di sepanjang pantai barat Amerika Utara. Namun para peneliti belum bisa memastikan apakah semua gempa itu berhubungan.

Para ahli geofisika menduga kuat beberapa gempa yang mengentak lepas pantai Oregon, Michoacan, Meksiko, dan di Teluk California, Amerika Serikat, itu ada hubungannya dengan gempa besar yang melanda Sumatera. Namun gempa-gempa dengan kisaran kekuatan 5,9-6,9 pada skala Richter tersebut sudah biasa mengguncang pantai barat Amerika Utara.

"Bumi selalu bergerak secara konstan," kata Aaron Velasco, seorang ahli geofisika di University of Texas di El Paso. "Kita perlu melihat apakah ada hubungan di antara gempa-gempa ini."

John Vidale, ahli gempa dari University of Washington, mengatakan gempa di satu lokasi memang dapat memicu gempa lain dalam jarak dekat selama periode singkat. Fenomena itu dikenal sebagai gempa susulan.

Gempa bisa memicu gempa lainnya dengan dua cara. Pertama, salah satu gempa akan memberi tekanan pada patahan di dekatnya, memicu deformasi kerak bumi dan menyebabkan munculnya gempa lain. Mekanisme ini terbatas pada daerah yang dekat dengan gempa asli.

Kedua, gempa di satu lokasi juga mengirimkan getaran lewat permukaan bumi ke lokasi yang jaraknya lebih jauh. Guncangan dari gempa Sumatera dua hari lalu, misalnya, dideteksi stasiun pemantauan seismik di Amerika Serikat. Getaran gempa Sumatera mungkin tidak merusak kerak bumi, tapi para peneliti masih membuka kemungkinan gempa itu bisa memicu gempa kecil di wilayah lain.

"Dugaan saya, guncangan yang cukup kuat dari gempa Sumatera benar-benar memicu sedikit aktivitas di pantai barat Amerika Utara," kata Vidale. Tetapi, jika gempa di pantai barat Amerika Utara berkaitan dengan gempa Sumatera, hal itu bukanlah hal luar biasa.

Velasco mengatakan membuktikan dua gempa bumi yang lokasinya jauh dengan selisih waktu sekitar dua jam terkait satu sama lain adalah tantangan tersendiri bagi pada ahli geofisika. Catatan gempa yang tersedia sampai hari ini belum memungkinkan ditemukannya pola yang pasti.

"Kami tidak memiliki cukup data untuk mengatakan ya. Kami juga tidak memiliki cukup data untuk mengatakan tidak," kata dia.

Randy Keller, ahli geofisika di University of Oklahoma, menyatakan memperkirakan terjadinya gempa adalah hal yang sulit karena manusia tidak hidup dalam skala waktu geologi.

"Secara ilmiah, kita hanya mencatat gempa bumi yang terjadi 100 tahun terakhir," kata Keller. Artinya, tidak ada satu pun ahli yang mengetahui semua hal tentang gempa.

Pengetahuan yang dikantongi para peneliti tentang gempa Sumatera menjadi hal menarik. Gempa itu, menurut Vidale, merupakan gempa strike-slip, yakni patahan bergeser secara horizontal, bukan vertikal seperti gempa besar tahun 2004 yang memicu tsunami di kawasan Samudra Hindia.

"Gempa Sumatera adalah gempa strike-slip terbesar yang kita ketahui, dan para ahli mencoba mencari tahu berapa banyak pergeseran pada patahan," kata Vidale. Patahan bisa saja menghunjam lebih dalam ke perut bumi, lebih dari yang diperkirakan para seismolog.

"Terlalu dini untuk mengatakan apa yang kami ketahui tentang gempa Sumatera dan kaitannya dengan gempa-gempa di wilayah lain," kata Vidale. "Sejauh ini, kami hanya terkejut."

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Gempa 8,9 SR di Aceh, Potensi Tsunami
Takut Tsunami Warga Lhokseumawe Lari ke Jembatan
Terpantau Ada Tsunami Kecil di Sabang dan Meulaboh
Gempa di Aceh, Warga Thailand dan India Waspada
Pasca-gempa, Lonjakan Trafik Hambat Komunikasi
Dermaga Sinabang Miring Akibat Gempa
Gempa, Pertamina Pastikan Kilang - Depot BBM Aman
Peringatan Tsunami, Bandara Phuket Thailand Ditutup

Berita terkait

BMKG Riset Aplikasi Peringatan Dini Gempa, Sudah Tahu 5 Detik Sebelum Guncangan

15 Desember 2023

BMKG Riset Aplikasi Peringatan Dini Gempa, Sudah Tahu 5 Detik Sebelum Guncangan

BMKG sedang mengembangkan riset aplikasi peringatan dini gempa bumi. Teruji saat gempa Sukabumi guncang keras Bogor, Kamis pagi.

Baca Selengkapnya

BMKG Pastikan Sistem Peringatan Dini Tsunami Prima untuk KTT ASEAN Labuan Bajo

10 Mei 2023

BMKG Pastikan Sistem Peringatan Dini Tsunami Prima untuk KTT ASEAN Labuan Bajo

Kepala BMKG memastikan sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di Labuan Bajo, NTT, berfungsi dengan baik dan dalam kondisi prima.

Baca Selengkapnya

Teknologi Peringatan Dini Gempa Xiaomi Teruji di Cina, 65 Kali Tanpa Kesalahan

31 Maret 2022

Teknologi Peringatan Dini Gempa Xiaomi Teruji di Cina, 65 Kali Tanpa Kesalahan

Xiaomi menjadi brand smartphone pertama di dunia dengan fungsi EEW di tingkat sistem operasi.

Baca Selengkapnya

Xiaomi Uji Fitur Peringatan Dini Gempa untuk Pengguna Indonesia

31 Maret 2022

Xiaomi Uji Fitur Peringatan Dini Gempa untuk Pengguna Indonesia

Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna ponsel Xiaomi di Indonesia akan mendapatkan pemberitahuan saat terjadi gempa bumi di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Google Buatkan Aplikasi Peringatan Dini Serangan Udara di Ukraina

11 Maret 2022

Google Buatkan Aplikasi Peringatan Dini Serangan Udara di Ukraina

Menurut Google, Air Raid Alarm di Ukraina diadaptasi dari sistem yang sudah terbangun untuk peringatan dini gempa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sistem Peringatan Dini Gempa UGM, Vaksin Covid-19

28 September 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Sistem Peringatan Dini Gempa UGM, Vaksin Covid-19

Topik tentang peneliti UGM mengembangkan sistem peringatan dini gempa hingga H-14 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

UGM Bangun Sistem Peringatan Dini Gempa, Bisa Deteksi 3 Hari Sebelumnya

27 September 2020

UGM Bangun Sistem Peringatan Dini Gempa, Bisa Deteksi 3 Hari Sebelumnya

Apabila akan terjadi gempa di lempengan, akan muncul fenomena paparan gas radon alam dari tanah meningkat secara signifikan.

Baca Selengkapnya

KKP Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa Generasi Baru Milik BMKG

21 Juni 2020

KKP Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa Generasi Baru Milik BMKG

WRS NewGen diharapkan dapat meningkatkan penyebarluasan informasi gempa bumi dan tsunami khususnya di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Baca Selengkapnya

Sukses di Lombok, UI Tambah Alat Pendeteksi Gempa di Donggala

2 Desember 2018

Sukses di Lombok, UI Tambah Alat Pendeteksi Gempa di Donggala

Universitas Indonesia (UI) akan menambah jumlah alat deteksi dini gempa bumi yang akan dipasang di daerah rawan bencana.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Berhasil Temukan Mekanisme untuk Prediksi Gempa Bumi

24 Oktober 2017

Ilmuwan Berhasil Temukan Mekanisme untuk Prediksi Gempa Bumi

Para peneliti dari Inggri dan Amerika Serikat berhasil menciptakan metode untuk memprediksi secara tepat terjadinya gempa bumi.

Baca Selengkapnya