Ratu Badak Sensitif Usai Melahirkan  

Reporter

Editor

Minggu, 24 Juni 2012 05:11 WIB

Badak bernama Ratu di Way Kambas. TEMPO/Mahardika Satria

TEMPO.CO , Jakarta:- Usai melahirkan anak jantan, Ratu Badak benar-benar sensitif. Dia selalu gelisah ketika ada makhluk asing mendekat. Lima orang anggota tim dokter hanya bisa memandangi dari jarak lima meter tanpa bisa menyentuh. “Terlalu berisiko. Ratu masih labil dan sensitif,” kata Manajer Fasilitas Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, Sabtu 23 Juni 2012.

Pulul 00.45, Sabtu, 23 Juni 2012, Ratu melahirkan anak pertamanya dengan sehat. Dia berjuang lebih dari dua jam untuk melalui proses persalinan yang lebih cepat dari dugaan semula. “Persalinan berjalan normal. Tidak banyak yang dilakukan oleh tim dokter. Mereka hanya memantau,” katanya.

Tim dokter, kata dia, memang kesulitan menebak secara tepat waktu persalinan. Akibatnya, mereka harus begadang semalaman karena tanda-tanda melahirkan sudah terlihat tiga jam sebelumnya. “Ratu tampak gelisah dari biasanya,” katanya.

Setelah melahirkan, bayi jantan berbadan gemuk itu kemudian tampak belajar menyusu dari puting induknya. Awalnya gagap, tapi kemudian lancar. “Hingga sore tadi tim dokter belum berani menyentuhnya. Mereka sangat khawatir berdampak buruk bagi induk dan bayinya. Sangat minim referensi tentang kelahiran badak,” ujarnya.

Saat ini tim dokter yang diketuai Dedi Candra dengan anggota Dr. Benn Bryant dari Taronga Western Plains Zoo Australia, Paul Reinhart, keeper yang menangani kelahiran 3 anak badak Sumatera di Cincinnati Zoo, USA, Dr. Susi Ellis dari International Rhino Foundation, dan Dr. Bibhab K.Talukdar dari AsRSG. “Kelahiran badak liar secara alami seperti di tempat ini sangat langka,” katanya.

Untuk menjaga ketenangan Ratu dan bayinya, seluruh karyawan SRS Way Kambas diminta untuk meninggalkan lokasi. Di kawasan seluas 200 hektare tempat empat badak liar ditangkar itu hanya tertinggal tim dokter yang hanya memantau dari jarak lima meter.

“Pengunjung yang hendak ke obyek wisata Way Kanan pun kami larang. Areal sudah disterilkan dari orang asing dari mulai pintu gerbang masuk Taman Way Kambas Lampung Timur yang berjarak delapan kilometer dari tempat Ratu melahirkan,” kata Margiono, salah seorang petugas penjaga loket masuk Taman Nasional Way Kambas.

NUROCHMAN ARRAZIE

Berita terkait

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

9 hari lalu

Pengadilan Ungkap Kronologi Pembunuhan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 300 Juta

Badak ditembak di bokong lalu disembelih dan diambil culanya terekam camera trap di dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Kamera juga dicuri.

Baca Selengkapnya

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

27 Februari 2024

Sekali Gagal, Badak Pahu Akan Kembali Diambil Sel Telurnya untuk Teknologi Bayi Tabung

Terinspirasi keberhasilan pada Badak Putih di Afrika dan hewan cerpelai. Tantangan antara lain bawa sel telur cepat-cepat ke lab IPB di Bogor.

Baca Selengkapnya

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

26 November 2023

Lahirkan Bayi Jantan di Way Kambas Lampung, Ini Profil Badak Delilah

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kembali merilis kabar kelahiran badak jantan di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas.

Baca Selengkapnya

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

22 November 2023

Bayi Badak di TN Way Kambas Tumbuh Normal, Menunggu Nama dari Menteri

Taman Nasional Way kambas memiliki penghuni baru berupa seekor badak.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

24 September 2023

Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Badak Afrika Naik

Total ada 23.290 ekor badak sampai akhir 2022 atau naik 5.2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

22 September 2023

Hari Badak Sedunia: Berikut Sederet Keistimewaan Badak, Kulit Tebal Tapi Sensitif

Kulit badak sangat lembut, dan rentan terhadap luka dan sengatan matahari. Hari Badak Sedunia, intip keistimewaan binatang badak ini.

Baca Selengkapnya

Awal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan

22 September 2023

Awal Mula 22 September sebagai Hari Badak Sedunia, Bermula dari Afrika Selatan

Hari ini, 22 September 2010 Hari Badak Sedunia diumumkan WWF Afrika Selatan. Berikut asal mula pencanangannya.

Baca Selengkapnya

Badak Ujung Kulon di Ujung Tanduk? Ini Jawab Kepala Taman Nasional

14 April 2023

Badak Ujung Kulon di Ujung Tanduk? Ini Jawab Kepala Taman Nasional

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Anggodo, bilang, "Inikan bukan kebun binatang yang setiap hari badak bisa dilihat."

Baca Selengkapnya

Auriga Nusantara: Badak Jawa di Ujung Tanduk

12 April 2023

Auriga Nusantara: Badak Jawa di Ujung Tanduk

Hingga tiga dekade sebelumnya, tidak satu pun kematian badak jawa yang terhubung ke perburuan.

Baca Selengkapnya

Bayi Badak Putih Afrika Lahir di Taman Safari Bogor, Diberi Nama Ramadani Jumat Agung

9 April 2023

Bayi Badak Putih Afrika Lahir di Taman Safari Bogor, Diberi Nama Ramadani Jumat Agung

Seekor badak putih Afrika baru saja lahir di Taman Safari Bogor dengan kondisi sehat bugar. Lahir di bulan suci Ramadan di hari Jumat agung.

Baca Selengkapnya