TEMPO. CO, Florence -- Ahli arkeologi menemukan kerangka manusia yang terkubur di bawah altar sebuah asrama biarawati Santa Ursula, Florence, Italia. Kuat dugaan, kerangka tersebut milik Lisa Gherardini, perempuan yang menjadi inspirasi Leonardo da Vinci ketika melukis Mona Lisa.
"Altar tersebut sering dipakai semasa hidup Lisa," ujar arkeolog dari Tuscan Superintendency, Valeria D'Aquino.
Perburuan kerangka dilakukan sejak tahun lalu, dipimpin Presiden National Committee for the Promotion of Historic and Cultural Heritage, Silviano Vincenti. Pijakan pertama arkeolog adalah catatan di pinggir sebuah buku yang ditulis pada Oktober 1503. Tulisan tersebut menyebutkan nama Lisa Gherardini sebagai model lukisan Da Vinci. Lisa dikenal sebagai perempuan ningrat yang hidup di pinggiran Kota Florence. Ia kelak menikah dengan saudagar bernama Francesco del Giocondo.
Ahli sejarah independen, Giuseppe Pallanti, membalik dokumen mengenai Lisa yang hidup antara 1479-1542. Salah satu dokumen yang ia temukan memberikan petunjuk signifikan. Suami Lisa pernah berwasiat kepada anaknya, Marietta, agar merawat "istri tercinta" ketika ia wafat nanti.
Ketika mendapat wasiat, Marietta--satu dari lima anak hasil perkawinan Lisa dan Francesco--sedang menjalani hidup sebagai biarawati di Santa Ursula. Untuk menunaikan wasiat ayahnya, ia membawa serta ibunya ke biara tersebut.
Lisa kemudian tinggal di biara hingga ajal menjemput pada usia 63. "Buku Kematian" yang ditemukan Pallanti pada arsip gereja menunjukkan tanggal kematian Lisa. "Lisa di Francesco Del Giocondo meninggal pada 15 Juli 1542 dan dikubur di Santa Ursula," menurut catatan tersebut.
Catatan itu juga menunjukkan seluruh paroki hadir dalam pemakaman Lisa. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan tersebut dihormati oleh masyarakat Florence. Menurut Silviano Vincenti, hanya dua orang non-biarawati yang pernah dikubur di biara tersebut. Keduanya adalah perempuan ningrat, yaitu Maria del Riccio dan Lisa Gherardini.
"Sebelumnya, kerangka ini akan diperiksa umurnya melalui penanggalan radiokarbon," ujar Vincenti. "Kami juga akan membandingkan DNA kerangka dengan DNA milik anak Lisa."
Jika kerangka benar milik Lisa, arkeolog akan melonjak kegirangan. Soalnya, kerangka ini bisa membantu rekonstruksi wajah Lisa yang kemudian bisa dibandingkan dengan wajah Mona Lisa.
DISCOVERY | ANTON WILLIAM
Berita lain:
Darimana Asal-Usul Penduduk Asli Amerika?
Padamkan Api dengan Gelombang Suara
Macan Tutul Salju Tertangkap Kamera di Mongolia
Wanita Kalahkan Pria dalam Tes IQ
15 Danau Indonesia Kritis
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya