TEMPO.CO , Jakarta - Pemeo mata adalah jendela jiwa barangkali ada benarnya. Kini, ilmuwan menyatakan dari mata kita bisa tahu orientasi seksual seseorang.
Para peneliti di Cornell University menggunakan lensa inframerah khusus untuk mengukur perubahan pupil mata saat menonton video erotis untuk menentukan orientasi seksual mereka. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLoS One edisi Agustus.
Dalam kebanyakan kasus, orientasi seksual ditunjukkan dengan pelebaran pupil matanya, yang menunjukkan tanda-tanda gairah. Sebelumnya, ilmuwan menggunakan instrumen untuk mengukur stimulasi genital, metode yang dianggap "terlalu invasif" dengan memasukkan alat tertentu ke dalam atau sekitar alat kelamin seseorang.
Penelitian membuktikan, gairah atau "perhatian" terkait dengan pelebaran pupil.
"Kami mencoba untuk menemukan langkah-langkah yang tidak begitu invasif, tetapi dapat diandalkan. Kamera pelacak inframerah berfokus pada mata orang yang menonton video atau gambar dan mengukur perubahan ukuran pupil," kata pemimpin peneliti, Gerulf Rieger.
Penelitian melibatkan 325 subjek - 165 pria dan 160 wanita, berusia 20 sampai 35 tahun, yang semuanya terbuka tentang orientasi seksual mereka.
Sebagai kontrol, subyek diperlihatkan foto-foto telanjang dan video dari jenis kelamin yang mereka tidak tertarik. Subjek juga ditunjukkan video orang berbicara tentang cuaca.
Bisa ditebak, pria heteroseksual menunjukkan pelebaran pupil lebih setelah ditunjukkan video seksual perempuan, dan sedikit laki-laki.
Perempuan heteroseksual, bagaimanapun, menanggapi kedua jenis kelamin, membenarkan penelitian sebelumnya bahwa wanita memiliki fluiditas lebih dalam seksualitas mereka. "Mereka menanggapi segala sesuatu yang dalam beberapa cara seksual, tapi ini tak berarti mereka biseksual," kata Rieger.
Studi ini memiliki hasil mengejutkan pada pria yang mengatakan mereka biseksual. Mayoritas laki-laki yang diidentifikasi dengan orientasi ini menanggapi video seksual dari pria dan wanita.
"Kami akhirnya berpendapat bahwa keinginan seksual yang fleksibel tidak hanya terbatas pada wanita. Beberapa pria memiliki juga, dan itu tercermin dalam pupil mereka," kata peneliti lainnya, Ritch C. Savin-Williams, yang juga seorang profesor pembangunan manusia di Cornell.
Mengukur gairah seksual selalu menjadi tantangan bagi para peneliti. Tes ini mungkin memiliki beberapa aplikasi praktis, ketika gairah dan orientasi seksual dinyatakan tidak cocok. Terapis atau dokter dapat membimbing seseorang dengan hasil tes mereka sendiri.
ABC | TRIP B
Terpopuler
Alasan Jusuf Kalla Dukung Jokowi
Polisi Punya Yusril, KPK Dibela Gandjar
Simsalabim Jenderal SIM
Jenderal SIM di Balik Tembok Tinggi
Cerita Simulator SIM Majalah Tempo April Lalu
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya