TEMPO.CO , California - Para ilmuwan mencatat jatuhnya suatu bintang yang ditelan oleh Lubang Hitam, mengeluarkan bunyi mirip jeritan manusia. "Anda dapat menganggapnya seperti itu jika mendengarkannya," kata astronom Jon Miller dari Universitas Michigan.
Namun dalam ruang angkasa, tidak ada yang dapat mendengar suara. Tanpa media untuk menyalurkannya, gelombang suara tidak dapat melakukan perjalanan melalui ruang vakum. Miller menjelaskan, yang dimaksudkannya dengan "jeritan" adalah bintang memancarkan sinyal osilasi pada frekuensi yang, jika dikonversi menjadi sesuatu yang terdengar, akan terdengar seperti suara jeritan.
Sinyal, secara ilmiah dikenal sebagai osilasi quasiperiodic terus terjadi setiap 200 detik, tapi kadang-kadang menghilang. "Sinyal tersebut seringkali terdeteksi pada Lubang Hitam yang lebih kecil dan mereka diyakini berasal dari materi akan segera tersedot," kata Rubens Reis, dari Einstein Postdoctoral Fellow, yang menuliskan temuan itu dalam Science Express.
"Sebelum tersedot Lubang Hitam, sisa-sisa bintang yang telah aus harus membentuk sebuah cakram akresi di sekitar Lubang Hitam," kata Reis. "Cakram akan memanas dan kita bisa melihat emisi yang dipancarkan sangat dekat dengan Lubang Hitam dalam sinar-X. Saat tersedot, terjadi goyangan quasiperiodic dan sinyal itu kami deteksi."
Sebuah tim di Universitas Michigan mencatat sinyal itu menggunakan teleskop Suzaku dan XMM-Newton yang mengorbit di angkasa. Sementara fenomena serupa telah diamati dalam Lubang Hitam sebelumnya, para ilmuwan tidak pernah mendeteksi peristiwa semacam itu dari lokasi yang begitu jauh. Jarak Lubang Hitam dari galaksi kita sekitar 3,9 miliar tahun cahaya dari Bumi, di konstelasi Draco.
"Penemuan kami membuka kemungkinan mempelajari orbit yang dekat dengan Lubang Hitam dari jarak yang sangat jauh, dan itu bisa memungkinkan untuk belajar relativitas umum di bawah pengaturan yang ekstrem," kata Miller.
TIME | TRIP B
Terpopuler
Gubernur Fauzi Bowo Bungkam Soal Video di Youtube
Mahfud MD: Koruptor Hidupnya Panas
Rhoma Irama, Kanan-Kiri Kena Jerat Hukum
Wawancara Tempo dengan Hartati Murdaya
Buka Bersama SBY-Polri-KPK, Ini Kata Ruhut
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya