Pemerintah Berikan Anugerah Iptek 2012 di Bandung
Editor
Alia fathiyah
Kamis, 30 Agustus 2012 13:24 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kementerian Riset dan Teknologi memberikan penghargaan Anugerah Iptek 2012 kepada belasan orang dan lembaga di acara puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis, 30 Agustus 2012. Para penerima penghargaan terbagi dalam lima kategori, mulai dari pemerintah daerah, inovasi masyarakat, hingga peneliti wanita. Mereka dinilai ikut memajukan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Anugerah Iptek Budhipura untuk tiga pemerintah provinsi diberikan kepada Provinsi Sulawesi Selatan di bidang jaringan iptek, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur di bidang sumber daya iptek, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di bidang kelembagaan iptek.
Adapun Anugerah Iptek Labdha Kretya untuk kreativitas dan inovasi masyarakat diberikan kepada Tunggul Dian Santoso dari Bengkulu Utara yang membuat alat pengusir hama elektronik, Ahmad Syaikhu asal Nganjuk, Jawa Timur, yang membuat teknologi pembuat pupuk dan pestisida hayati, serta I Nyoman Damai dari Gianyar, Bali, yang memanfaatkan dan melestarikan tanaman obat herbal.
Anugerah Iptek Prayogasala untuk para peneliti dan pengembang diberikan kepada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, Balitbang Provinsi Jawa Tengah, dan Puslitbang Kelistrikan PT PLN.
Anugerah Widyasilpawijana bagi Duta Iptek diserahkan kepada Eniya Listiani Dewi, peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi di bidang fuel cell sebagai energi terbarukan.
Sedangkan penghargaan peneliti wanita diberikan kepada Ines Atmosukarto dari LIPI di bidang biologi dan genetika molekuler, Fenny M. Dwivany dari ITB di bidang biologi molekuler untuk hortikultura, Made Tri Ari Penia Kresnowati dari ITB di bidang bioproses untuk produk obat dari sel punca, serta Sidrotun Naim dari ITB di bidang biomolekuler penyakit udang.
Salah satu penerima penghargaan, yaitu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Provinsi Sumatera Selatan, Ekowati Retnaningsih, mengatakan ia tak hanya meneliti, tetapi juga mengenalkan teknologi dan inovasi untuk dipakai masyarakat secara gratis.
Upaya itu dilakukan lewat Unit Inkubator Teknologi, sebuah badan yang bertujuan untuk menumbuhkan usaha kecil dan menengah baru, industri baru, dan daya saing industri yang sudah ada. "Misalnya olahan karet untuk souvenir, serabut kelapa dan karet jadi sandal hotel, serta diversifikasi rasa kopi, kerupuk kemplang dengan rasa sayur," katanya.
ANWAR SISWADI
Berita Lain:
Kerusuhan Syiah Sampang Direncanakan Jauh Hari
Para Menteri Pindah Rapat Soal Sampang Di Grahadi
Tragedi Sampang, PDIP Minta Deradikalisasi
Versi Polisi: Korban Tewas Rusuh Sampang Satu Orang
Kapolri Kunjungi 31 Rumah Penganut Syiah Madura