TEMPO.CO , Massachusetts: Ilmuwan Institut Teknologi Massachusetts, Amerika Serikat, berhasil memanipulasi mimpi tikus putih. Caranya, mereka mainkan sebuah obat berupa audio yang membunyikan suara-suara terkait peristiwa di hari sebelumnya. Yakni perjalanan si tikus dalam labirin.
"Dan hasilnya, si tikus pun mimpi berjalan melalui labirin," tulis Daily Mail, Kamis, 6 September 2012.
Kata ahli syaraf Matt Wilson, penelitian itu memanfaatkan cara hippocampus otak membangun kode dari suatu peristiwa ke dalam ingatan. Kata Wilson, kesehariannya hippocampus sibuk memutar sejumlah kejadian yang telah dialami tiap orang. Dan pemutaran itu terjadi kala si orang tengah tertidur.
"Kami sudah mengetahui cara kerja hippocampus," kata Wilson di io9.com. "Tapi kami belum tahu apakah proses mengulang itu dipengaruhi lingkungan sekitarnya."
Dalam penelitiannya, Wilson melatih sekelompok tikus putih. Mereka diajarkan berjalan dalam labirin dengan dua sinyal audio berbeda. Satu sinyal menunjukkan makanan di sebelah kiri labirin, dan sinyal lainnya mengarahkan jika panganan ada di kanan. Ketika pengerat itu menyusuri labirin, para peneliti merekam aktivitas syaraf mereka.
Ketika mereka tidur, Wilson melanjutkan, peneliti juga merekam pergerakan syaraf tikus itu. Ketika itu mereka sedang bermimpi soal labirin. Dan anehnya, waktu ahli syaraf memainkan rekaman suara dari isyarat labirin sebelumnya, mimpi tikus-tikus itu beralih. Dari sekedar bunga tidur soal labirin menjadi mimpi bagian lorong yang pernah mereka lewati.
"Setelah mimpi tikus yang direkayasa, bisa jadi selanjutnya mimpi manusia yang dimanipulasi," tulis Daily Mail.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.