TEMPO.CO, Jakarta -Lebah madu adalah spesies serangga yang hidup komunal dengan pembagian peran yang spesifik untuk tiap individu. Ratu lebah adalah lebah yang ditandai sejak lahir dengan peran hanya menghasilkan larva.
Ratu lebah selalu dikelilingi dua macam lebah sebagai anak buahnya, yakni lebah "pengumpul" yang bertugas mencari nektar dan serbuk sari untuk seluruh anggota kelompok, serta lebah "perawat" yang seumur hidupnya bertugas merawat ratu lebah.
Pembagian peran pada lebah madu sejak lama memicu kekaguman di kalangan para ilmuwan. Namun, bagaimana lebah pengumpul dan lebah perawat terbentuk, masih menimbulkan banyak misteri.
"Kedua pekerjaan memerlukan lebah dengan fisik dan perilaku yang berbeda. Namun, lebah-lebah yang mengerjakannya berasal dari klon genetik yang sama," ujar para peneliti dari Johns Hopkins University dan Arizona State University, Amerika Serikat.
Seperti dikutip Telegraph, Kamis 20 September 2012, para ilmuwan kini mengklaim perbedaan yang menandai lebah madu sebagai "pengumpul atau "perawat" tidak terletak pada kode genetik mereka. Bahan kimia yang menempel pada gen merekalah yang mempengaruhi cara mereka bertindak.
"Peran setiap lebah dalam sarang ditentukan oleh sinyal kimia yang mengubah cara kerja gen tertentu dalam otak mereka," ujar para peneliti.
Bahan kimia itu disebut "epigenetik". Perbedaan pola epigenetik dapat mengaktifkan dan mematikan, atau mengubah cara kerja gen di dalam otak lebah madu. Perubahan terhadap fungsi gen ini menyebabkan lebah madu yang mulanya identik untuk bertindak dengan cara yang berbeda.
Para ilmuwan menganalisis DNA lebah madu dan menemukan bahwa lebah pengumpul memiliki satu jenis pola bahan kimia yang melekat pada gen mereka. Sementara saudara mereka yang tetap tinggal di sarang dan merawat ratu lebah memiliki pola yang sama sekali berbeda.
Mereka juga melakukan sejumlah pengujian. Ketika lebah perawat dipindahkan dari sarang, misalnya, ternyata memaksa beberapa lebah pengumpul untuk mengubah peran. Profil kimia pada gen di dalam otak lebah yang bertukar pekerjaan diubah agar sesuai dengan posisi baru mereka.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience ini diyakini menjadi yang pertama yang menunjukkan perubahan peran pada lebah madu ini dapat mengubah cara makhluk hidup berperilaku, termasuk pada manusia.
"Jika percobaan tersebut berhasil pada lebah madu, ada kemungkinan juga dapat diterapkan pada manusia," kata Andrew Feinberg, salah seorang ilmuwan senior yang terlibat dalam penelitian.
TELEGRAPH | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Terkait
Indonesia, Negara Terakhir Sirkus Lumba-lumba
Ditemukan, Monyet Berwajah Burung Hantu
Penyayang Binatang Protes Sirkus Lumba-lumba
13 Lutung Dilepas ke Hutan Lindung
Ikan Paus Terdampar di Jambi
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya