TEMPO.CO, Upper Bavaria-- Sejumlah sungai dan danau di Jerman sedang menghadapi persoalan pelik. Populasi ikan lele raksasa yang menghuni sungai dan danau semakin banyak sehingga mengancam kelangsungan hidup biota lain.
Tidak hanya ikan jenis lain yang terancam oleh keberadaan si lele raksasa. Bebek dan angsa juga mulai merasa khawatir setiap bersantai di permukaan sungai atau danau.
Surat kabar Die Welt, misalnya, melaporkan beberapa ekor angsa di Sungai Isen di Upper Bavaria terlihat ketakutan karena sedang diincar lele raksasa.
"Seekor lele raksasa berukuran 2,5 meter pernah melahap seekor angsa yang sedang berenang di sungai," tulis surat kabar seperti dikutip laman Thelocal, Kamis 4 Oktober 2012.
Lele raksasa telah menghabisi hampir semua ikan di setiap sungai dan danau di Jerman. Beberapa ekor lele raksasa bahkan diketahui berubah sifat menjadi kanibal karena mulai kehabisan stok makanan.
Para nelayan tak kalah khawatir. Mereka juga terancam oleh keberadaan ikan lele raksasa, yang jumlah dan ukurannya terus meningkat serta tidak memiliki predator alami. Ikan-ikan kecil yang biasa menjadi tangkapan mereka perlahan mulai menghilang.
"Selama ini ikan lele tidak pernah memangsa sesama mereka sendiri. Tetapi sekarang mereka mulai melakukannya," kata Manfred Holzner, kepala asosiasi nelayan lokal.
Mengendalikan populasi ikan lele raksasa bukan perkara gampang. Lele raksasa dikenal sulit untuk ditangkap. Namun, di sisi lain, penggunaan jaring di perairan yang terkena dampak lele raksasa umumnya dilarang pemerintah setempat.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
