Tubuh Reptil Ternyata Mengecil di Daerah Dingin  

Reporter

Kamis, 22 November 2012 07:40 WIB

Kadal tembaga berekor biru (Emoia impar). Uniprot.org

TEMPO.CO, San Francisco - Bagi sebagian besar spesies vertebrata, massa tubuh mereka akan meningkat jika semakin dekat ke kutub. Misalnya, berat rata-rata rusa jantan dewasa ekor putih di Florida adalah sekitar 57 kilogram. Sedangkan di Montana, dekat dengan kutub, beratnya menjadi 114-125 kilogram.

Beberapa tipe hewan lazimnya memiliki tubuh besar di daerah beriklim dingin. Hewan yang kuat memiliki rasio permukaan kecil dibandingkan dengan volume tubuhnya. Diyakini, rasio permukaan yang kecil ini akan mengurangi hilangnya panas tubuh sesuai dengan aturan Bergmann. Umumnya, organisme besar memiliki daerah permukaan yang lebih kecil dibandingkan dengan volume tubuh.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh dan berat hewan. Kyle Ashton, seorang ahli herpetologi dari Akademi Sains California, mengatakan, faktor itu antara lain pasokan makanan yang berlimpah, seleksi seksual bahwa jantan lebih besar daripada betina, dan bertemu dengan pesaing yang akan menyebabkan tubuh menjadi lebih besar.

Sedangkan aturan Bergmann menjelaskan bagaimana hewan mengatasi masalah kehilangan panas dan regulasi panas dalam suhu dingin. "Semakin besar, akan semakin banyak lemak yang tersimpan untuk membantu melewati musim dingin," kata Ashton.

Lihat saja, tanaman yang hidup di lintang yang lebih tinggi cenderung lebih lembut dan mengandung nutrisi lebih banyak dibanding dengan tanaman khatulistiwa. Sedangkan pola tubuh besar di daerah beriklim dingin berlaku untuk kebanyakan mamalia maupun burung.

Lain halnya dengan beberapa reptil, seperti kura-kura, kadal, dan ular. Mereka tampaknya tak sesuai dengan aturan Bergmann. "Hewan-hewan ini membalikkan aturan. Mereka justru cenderung lebih kecil di daerah beriklim dingin dan lebih besar di iklim hangat," kata Ashton.

Ia menduga keadaan ini menguntungkan kura-kura yang dapat pergi beberapa bulan tanpa makan di daerah beriklim dingin dengan membawa lemak ekstra. Sedangkan pada kadal dan ular, beberapa ilmuwan menduga, tubuh yang kecil itu dapat menghangatkan tubuh kedua reptil tersebut lebih cepat pada suhu dingin.

LIVESCIENCE | ISMI WAHID

Berita lain:
Ahok Jawab Kritikan: Pencitraan Nenek Lo...

PPI Berlin Bongkar Kejanggalan Studi Banding DPR

Kasus Century, Siti Fadjrijah Stroke Sejak 2009

Plesir ke Jerman, Anggota DPR Keliru Bertanya

Jokowi Akan Gelontorkan Uang ke Setu Babakan

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

5 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

7 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

18 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

26 hari lalu

Pemahaman ENSO, IOD, dan Hujan Ekstrem di Indonesia Dinilai Masih Sangat Terbatas

Kemungkinan besar hujan ekstrem semakin ekstrem di masa depan termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Perlinsos Sudah Dibahas Transparan dan Akuntabel Bersama DPR

27 hari lalu

Airlangga Sebut Perlinsos Sudah Dibahas Transparan dan Akuntabel Bersama DPR

Airlangga mengatakan sejumlah negara termasuk Indonesia terdampak El Nino pada bulan Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Pemberian Bansos untuk Atasi Dampak El Nino, Singgung Program di Negara Lain

27 hari lalu

Airlangga Sebut Pemberian Bansos untuk Atasi Dampak El Nino, Singgung Program di Negara Lain

Bansos ditujukan untuk menjawab permasalahan akibat fenomena alam El Nino.

Baca Selengkapnya