Ada 'Pac Man' di Bulan Saturnus  

Reporter

Selasa, 27 November 2012 17:25 WIB

saturn.jpl.nasa.gov

TEMPO.CO, Houston - Tim ilmuwan misi Cassini yang diluncurkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dikejutkan penampakan menarik pada bulan Saturnus. Mereka melihat Tethys--salah satu satelit Saturnus--seperti ditelan "Pac Man", ikon video game yang populer di era 1980-an.

Ini adalah kedua kalinya “Pac Man” nongol di sekitar Saturnus, planet kedua terbesar setelah Yupiter yang memiliki 59 satelit. Sebelumnya, ikon bulat berwarna kuning yang dalam video game selalu melahap apa pun yang ada di depannya ini ditemukan pada Mimas, satelit Saturnus lainnya, tahun 2010.

"Menjumpai Pac Man kedua dalam sistem Saturnus menunjukkan masih ada Pac Man lain yang belum ditemukan," kata Carly Howett, penulis utama laporan NASA yang dirilis secara daring dalam jurnal Icarus, Selasa, 27 November 2012.

Pola Pac Man muncul dalam data termal yang diperoleh dari perangkat spektrometer komposit inframerah wahana Cassini. Area hangat yang mengelilingi Tethys dan Mimas membentuk pola berwarna kuning berbatas merah mirip tokoh Pac Man.

Para ilmuwan berteori, Pac Man terbentuk karena kumpulan elektron berenergi tinggi membombardir sisi bulan di lintang rendah yang menghadap ke depan saat mengorbit di sekitar Saturnus. Gempuran partikel bermuatan negatif itu membuat sisi bulan berubah menjadi keras berselimut es. Akibatnya, permukaan bulan tidak cepat panas saat terpapar sinar matahari atau cepat dingin kala malam hari.

"Penemuan Pac Man pada Tethys menegaskan bahwa elektron berenergi tinggi secara dramatis dapat mengubah permukaan es sebuah bulan," ujar Howett.

Bedanya, Tethys, tidak seperti pada Mimas, juga dibombardir partikel es dari Enceladus, satelit Saturnus lainnya. Ini berarti perubahan pada permukaan Tethys terjadi lebih cepat.

"Penelitian tentang panjang gelombang inframerah memberikan sejumlah besar informasi tentang proses yang membentuk planet dan bulan," kata Mike Flasar, peneliti utama spektrometer di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Greenbelt.

Para ilmuwan menemukan Pac Man terbaru pada Tethys dalam data tertanggal 14 September 2011. Kala itu, suhu siang hari di dalam mulut Pac Man lebih dingin dibanding lingkungan sekitarnya, sebesar 29 derajat Fahrenheit. Suhu terpanas yang tercatat di Tethys adalah minus 300 Fahrenheit, sedikit lebih dingin dari suhu terpanas di Mimas, yakni sekitar minus 290 derajat Fahrenheit.

"Munculnya Pac Man pada Tethys membantu kita lebih memahami evolusi bulan dalam sistem Saturnus dan planet lainnya," kata Linda Spilker, ilmuwan proyek Cassini di Laboratorium Propulsi Jet NASA di Pasadena, California.

NASA | MAHARDIKA SATRA HADI

Berita lain:

Nokia Asha 205 Diluncurkan Pertama di Indonesia

Beda Persepsi Kata Antara Anjing dan Manusia

Akun @TrioMacan2000 Menghilang karena Dibajak?

Apple Tambah Tuntutan Atas Gadget Samsung

Apple Gugat (Lagi) Enam Produk Samsung






Advertising
Advertising

Berita terkait

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

25 hari lalu

Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.

Baca Selengkapnya

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

31 hari lalu

Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

31 hari lalu

Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.

Baca Selengkapnya

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

32 hari lalu

Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.

Baca Selengkapnya

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.

Baca Selengkapnya

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.

Baca Selengkapnya