TEMPO.CO, Los Angeles - Peneliti dari University of California di Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, menemukan protein yang sanggup memblokir virus. Temuan ini membuka harapan baru untuk memerangi penyakit mematikan.
Dalam laporan penelitian yang diterbitkan pada jurnal Immunity Januari lalu, peneliti menerangkan kehebatan protein tersebut. Adalah enzim cholesterol-25-hydroxylase (CH25H) yang sanggup mengubah kolesterol menjadi oksisterol 25-hydroxycholesterol (25HC). Senyawa oksisterol menyusup ke dalam dinding sel, membentuk benteng kuat yang tak sanggup ditembus virus.
Enzim CH25H diaktifkan oleh protein antiviral yang dihasilkan tubuh. Bak lonceng peringatan, protein ini mengirimkan pesan kepada tubuh agar segera melepaskan enzim. "Produksi alami ini bisa diatur," kata peneliti mikrobiologi, imunologi, dan genetika molekuler UCLA, Su-Yang Liu.
Penelitian awal membuktikan enzim bisa menghambat virus HIV masuk ke dalam sel. Penelusuran lanjutan pada tikus pengidap HIV menunjukkan kecenderungan yang sama. Ketika enzim pada tikus disuntikkan ke dalam jaringan tubuh manusia, jumlah serangan HIV berkurang drastis tujuh hari kemudian. Enzim juga melawan pengurangan limfosit yang menyertai gejala penyakit pada pengidap virus yang menyerang 200 ribu orang Indonesia tersebut.
Sementara itu, virus lain seperti ebola, demam rift valley, dan nipah mengalami hambatan pertumbuhan ketika bertemu dengan enzim tersebut. Hasil penelitian menerbitkan keinginan peneliti untuk menghambat virus sedari dinding sel.
Metoda pertahanan menggunakan enzim ini dinilai lebih ampuh ketimbang menggunakan metoda terapi gen. Pada terapi gen, protein antiviral diaktifkan menggunakan ekspresi gen. "Hingga sekarang, sulit mengaktifkannya," kata Liu.
Meski ampuh, metode enzim memiliki beberapa kelemahan. Enzim sulit disuntikkan dalam dosis tinggi. Selain itu, kehebatannya memerangi penyakit mematikan seperti ebola dan nipah harus diuji langsung kepada manusia.
MEDICALXPRESS | ANTON WILLIAM
Berita terpopuler lainnya:
Kenapa Sopir Angkot Ajak Annisa Putar-putar
Ini Daftar Pemegang 'Sprindik' Anas di KPK
IPB Pecat Mahasiswa Muncikari Seks Online
Anas Bakal Tersandung Mobil Harrier?
Ini Jejak Anas di Hambalang
Paus Benectus Mundur Karena Uzur
Pengemudi U10 Kasus Annisa Ternyata Sopir Tembak
Laskar Pelangi Jadi Buku Best Seller Internasional
Angkot Bakal Dihapus Demi Keamanan
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya