TEMPO.CO,New York– Keindahan aneka warna pelangi, yang kerap muncul setelah hujan, kini dapat ditangkap oleh material yang dapat memperlambat laju cahaya. Bahan baru yang secara efisien menyerap frekuensi cahaya yang berbeda itu dikembangkan sebuah tim insinyur di Universitas Buffalo di Amerika Serikat.
"Dapat dikembangkan untuk panel surya, teknologi pesawat siluman, dan bidang lainnya," kata Qiaoqiang Gan, dosen rekayasa listrik yang memimpin penelitian itu.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports edisi 13 Februari 2013, bahan bernama hyperbolic metamaterial waveguide itu disebutkan berfungsi seperti mikrocip yang terbuat dari film berbahan logam, semikonduktor, dan isolator berukuran ultra-tipis. Waveguide menahan dan menyerap setiap frekuensi cahaya di tempat yang berbeda dalam arah vertikal. Ini memungkinkan bahan untuk menangkap "pelangi", yang terdiri atas berbagai panjang gelombang.
"Penyerap elektromagnetik telah dipelajari selama bertahun-tahun, terutama untuk sistem radar militer," kata Gan. Namun mewujudkan bahan penyerap dari film ultra-tipis merupakan tantangan tersendiri.
Gan dan timnya juga sedang mengembangkan film ultra-tipis yang akan memperlambat cahaya, sehingga penyerapan jauh lebih efisien.
Memperlambat cahaya merupakan faktor krusial karena foton (partikel cahaya) bergerak super cepat. Sangat sulit menjinakkan foton tanpa menggunakan bahan beku, seperti gas kriogenik, yang hanya dapat digunakan di dalam laboratorium.
Namun bahan buatan Gan mengubah itu semua. Waveguide menyediakan cara yang lebih praktis bagi para insinyur untuk memperlambat dan memerangkap cahaya, yang selanjutnya dimanfaatkan di dunia nyata.
"Kemampuan bahan ini menyerap berbagai panjang gelombang, salah satunya inframerah, membuatnya sangat berguna untuk mendaur ulang panas setelah matahari terbenam," ujar Gan. Simak berita iptek lainnya di sini.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Baca juga:
Spiderman Ada di Dunia Nyata?
Microsoft Ikut Diserang Peretas
Chrome 25 Dukung Pengenalan Suara
Pixel, Chromebook Google Termahal, Diluncurkan
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya