20 Tahun Lagi, Penyu Belimbing Diprediksi Punah  

Reporter

Kamis, 28 Februari 2013 19:48 WIB

Sejumlah warga menonton penyu belimbing (Dermochelys Coriacea) yang mati dan terdampar di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (25/8). ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Birmingham - Merosotnya jumlah sarang penyu belimbing (Dermochelys coriacea) di benteng terakhir reptil tersebut di Samudera Pasifik mengindikasikan kian suramnya masa depan penyu terbesar itu. Hasil penelitian tim internasional yang dipimpin oleh University of Alabama (UAB) di Birmingham mendokumentasikan penurunan sarang penyu itu hingga 78 persen.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Ecosphere pada 26 Februari itu mengungkap bahwa sarang penyu belimbing di Pantai Jamursba Medi di Papua Barat, yang merupakan 75 persen dari total sarang penyu itu di Pasifik Barat, turun drastis dari 14.455 pada 1984 menjadi 1.532 pada 2011. Kurang dari 500 penyu yang kini masih bersarang di tempat itu setiap tahun.

Thane Wibbels, dosen biologi reproduktif di UAB yang terlibat dalam riset itu, menyatakan bahwa penyu terbesar di dunia itu tak lama lagi akan punah. “Jika penurunan ini terus berlanjut, dalam 20 tahun akan sulit, bahkan mustahil, penyu itu bisa menghindar dari kepunahan,”kata Wibbels, yang mempelajari penyu sejak 1980. “Itu berarti jumlah penyu akan sedemikian rendah sehingga spesies itu tak bisa bangkit kembali.”

Penyu belimbing, kata Wibbels, adalah salah satu binatang paling menarik di alam. “Kini kita menyaksikan penyu itu jatuh ke jurang kepunahan di depan mata kita,” ujarnya.

Penyu belimbing dapat tumbuh hingga sepanjang 1,8 meter dan berat lebih dari 900 kilogram. Mereka mampu menyelam hingga kedalaman 1200 meter dan bisa menyeberang lintas Pasisifik dari Indonesia ke pantai Amerika Serikat di pesisir Pasifik dan berenang kembali ke Indonesia.

Penelitian terhadap populasi dan sarang penyu itu digelar oleh sebuah tim internasional yang terdiri dari ilmuwan dari State University of Papua (UNIPA) di Manokwari, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), National Marine Fisheries Service, dan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia.

Kendati sulit membayangkan bahwa penyu yang sedemikian besar dan kuat bisa punah, Ricardo Ricardo, ahli biologi UAB, menunjukkan bahwa penyu itu terancam bahaya tertangkap dan dibunuh selama migrasinya. Beberapa jenis penyu diketahui dapat bermigrasi lintas negara.

“Mereka dapat bermigrasi lebih dari 11.000 kilometer dan melintasi 20 negara sehingga ini adalah masalah internasional yang rumit,” kata Tapilatu. "Amat sulit mendesak dibuatnya peraturan penangkapan ikan yang komprehensif di seluruh Pasifik.”

SCIENCEDAILY | TJANDRA

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

23 jam lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

27 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

33 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

53 hari lalu

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

55 hari lalu

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

59 hari lalu

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

59 hari lalu

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.

Baca Selengkapnya