Bola Mata Bikin Manusia Purba Neanderthal Punah

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 14 Maret 2013 03:02 WIB

Replika manusia Neanderthal di museum Neanderthal museum, di Mettmann, Jerman. AP/Heinz Ducklau

TEMPO.CO , London - Studi atas tengkorak manusia purba Neanderthal menunjukkan bahwa mereka punah karena memiliki mata yang cukup besar dibandingkan spesies manusia modern seperti kita. Akibatnya, sebagian besar otak mereka diperuntukkan untuk melihat benda-benda pada malam yang panjang di Eropa dengan pengorbanan proses yang cukup tinggi.

Kemampuan ini memungkinkan spesies kita, Homo Sapiens untuk mengembangkan pakaian hangat dan membangun jaringan sosial yang lebih besar untuk bertahan hidup pada zaman es di Eropa. Studi ini telah dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B Journal.

Neanderthal adalah spesies yang paling dekat alur generasinya dengan manusia modern yang hidup di Eropa sekitar 250 ribu tahun yang lalu. Mereka hidup berdampingan dan berinteraksi singkat dengan spesies kita sampai kepunahannya pada 28 ribu tahun lalu karena era es.

Tim peneliti mengeksplorasi ide bahwa nenek moyang manusia Neanderthal meninggalkan Afrika dan harus beradaptasi dengan malam panjang yang gelap di Eropa. Hasilnya, mata manusia Neanderthal berevolusi menjadi lebih besar dan area visualnyapun juga lebih besar di bagian belakang otak mereka.

Sebagian manusia purba yang tetap tinggal di Afrika, terus dapat menikmati hari-hari cerah dan indah sehingga tidak punya kebutuhan untuk adaptasi tertentu. Sebaliknya, lobus frontal mereka berevolusi yang berkaitan dengan pemikiran tingkat yang lebih tinggi sebelum mereka menyebar ke seluruh dunia.

Eiluned Pearce dari Universitas Oxford membandingkan 23 tengkorak Homo Sapiens dan 13 tengkorak Neanderthal. Dalam temuannya menunjukkan bahwa tengkorak Neanderthal memiliki rongga mata yang lebih besar secara signfikan dengan rata-rata panjang dari atas ke bawah sebesar 6 mm. "Sejak Neanderthal berevolusi di wilayah lintang tinggi, sebagian besar otak mereka digunakan untuk penglihatan dan kontrol tubuh. Ini membuat otak kurang menangani fungsi lain seperti jejaring sosial," katanya.

Begitu juga dengan pandangan Profesor Chris Stringer yang juga terlibat dalam penelitian ini. Menurutnya, Neanderthal memiliki bagian kognitif yang lebih kecil di otak dan ini akan membatasi mereka, termasuk kemampuan mereka membentuk kelompok yang lebih besar. "Jika Anda tinggal di kelompok yang lebih besar, Anda akan membutuhkan otak yang lebih besar uga untuk memproses semua hubungan ekstra ini," katanya.

Struktur otak Neanderthal sangat fokus untuk proses visual. Inilah yang menyebabkan kemampuan berinovasi dan beradaptasi terhadap zaman es berkurang dan justru berkontribusi terhadap kematian mereka.

Studi pada primata menunjukkan bahwa ukuran mata akan sebanding dengan jumlah ruang otak yang ditujukan sebagai proses visual. Sehingga para peneliti berasumsi bahwa prinsip pada primata ini bisa diterapkan pada manusia Neanderthal.

BBC | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Bambang Soesatyo Ungkap Pertemuan dengan Djoko
Di Madiun, Harta Djoko Susilo Senilai Rp 15 Miliar

Geng Irene 'Kill Bill' Bentrok di Lapas Salemba

Barcelona Balas Milan Dua Kali Lipat

Ikut Demo, Sutiyoso Curhat

Kemenkeu: Anggaran Simulator Bagian APBN

Berita terkait

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

2 Oktober 2022

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

Bengawan Solo, sungai terpanjang di Indonesia. Ini 5 fakta menarik tentang sungai ini, termasuk pesawat Garuda Pernah water landing dan pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

18 September 2022

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

Menggambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari masa berburu hingga menetap, Pameran Kampung Purba adalah metode pembelajaran untuk generasi muda.

Baca Selengkapnya

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

2 Desember 2021

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil Denisovan menunjukkan bahwa mereka mungkin pernah tersebar di seluruh benua Asia, Asia Tenggara dan Oseania.

Baca Selengkapnya

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

19 Oktober 2021

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

Dari riset fosil, bisa untuk mencari indikasi lingkungan purba daerah Waduk Saguling, apakah dulu berupa hutan atau padang rumput.

Baca Selengkapnya

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

26 Juni 2021

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan yang masih misterius.

Baca Selengkapnya