Palung Mariana Kaya Bakteri

Reporter

Editor

Anton William

Senin, 18 Maret 2013 15:51 WIB

Lokasi Palung Mariana (ditunjukan tanda panah). futurepredictions.com

TEMPO.CO, Odense - Aktivitas mikroba ditemukan di titik terdalam Samudra Pasifik. Ronnie Glud, peneliti biologi dari University of Southern, Denmark, telah mencari jejak kehidupan di Palung Mariana di barat Samudra Pasifik sejak akhir 2010. Palung Mariana terdiri dari lembah-lembah bawah laut dan dikenal sebagai daerah terdalam di muka bumi.

Challenger Deep merupakan lembah paling dalam di palung itu. Benda yang berada di lembah ini akan ditekan kolom air setinggi 10,9 kilometer. Tekanan di titik ini 1.100 kali lebih kuat dibandingkan tekanan di permukaan laut. Sutradara Hollywood James Cameron pernah berendam di titik ini memakai kapal selam mini anti-tekanan tinggi agar bertahan hidup. Pada titik ekstrem inilah Glud meletakkan peralatan ilmiahnya.

Selama dua tahun, instrumen tersebut mengaduk-aduk sedimen di dasar lembah. Selama itu pula buku penelitian mereka terisi penuh oleh catatan aktivitas bakteri. "Di tempat ekstrem ini masih ditemukan komunitas bakteri," ujar dia.

Keberadaan bakteri di tempat ekstrem telah lama diketahui peneliti. Namun, temuan mengejutkan terjadi ketika peneliti membandingkan sedimen palung dengan sedimen di lantai samudra pada kedalaman 3-6 kilometer. Sedimen di Challenger Deep menyimpan 10 juta mikroba setiap sentimeter kubik. Jumlah ini 10 kali lebih banyak ketimbang sedimen lantai samudra. Bakteri di titik terdalam bahkan dua kali lebih aktif ketimbang sepupunya di titik yang lebih dangkal.

Kehidupan yang bertaburan di titik terdalam ini disebabkan Challenger Deep sebagai tempat pengumpul sedimen yang efektif. Ukurannya yang luas dan jurang yang dalam membuat penumpukan sedimen berjalan cepat di daerah ini. Sedimen ini membawa material organik yang menjadi sumber nutrisi bagi mikroba.

Mikroba di Challenger Deep berperan dalam menjaga siklus karbon. Di tempat yang amat dalam seperti Palung Mariana, bakteri memakan material organik sambil melepaskan karbondioksida. Karenanya karbon tak pernah mengendap menjadi bahan bakar fosil di kedalaman ekstrem.

NEWSCIENTIST | ANTON WILLIAM


Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya