2182, Bennu si Asteroid Tabrak Bumi

Reporter

Jumat, 3 Mei 2013 19:26 WIB

Ilustrasi asteroid. planetsave.com

TEMPO.CO, Arizona - Bumi kembali dihantui ancaman tabrakan sebuah asteroid. Bennu--nama asteroid paling dekat selebar 560 meter--diperkirakan menghantam Bumi tahun 2182. Demikian perkiraan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), seperti dikutip Space, Jumat, 3 Mei 2013.

"Bennu merupakan asteroid yang berpotensi berbahaya. Peluangnya seperseribu untuk menabrak Bumi pada 2182," kata Jason Dworkin, seorang ilmuwan proyek Osiris-Rex di Fasilitas Penerbangan Antariksa Goddard milik NASA di Greenbelt.

Oleh karena itu, kata Dworkin, penelitian detail tentang batu angkasa tersebut akan sangat berguna bagi umat manusia di masa mendatang. Manusia bakal mengetahui apa yang harus dilakukan jika Bennu, dan batuan angkasa lainnya, semakin mendekati dan kemungkinan menghantam Bumi.

Bennu merupakan sasaran utama dari misi Osiris-Rex (Origins-Spectral Interpretation-Resource Identification-Security-Regolith Explorer). Misi senilai US$ 800 juta ini dijadwalkan lepas landas pada September 2016 dan bertemu dengan Bennu dua tahun kemudian. Misi akan kembali membawa potongan-potongan batu angkasa ke Bumi pada 2023.

Para ilmuwan sangat ingin mempelajari sampel batuan angkasa untuk beberapa alasan. Asteroid terdiri dari bahan primitif sisa dari pembentukan tata surya lebih dari 4,5 miliar tahun lalu. Asteroid diduga membantu berkembangnya kehidupan primitif di Bumi dengan memberikan air dan molekul kompleks yang kaya karbon.

"Sampel Bennu yang dibawa kembali oleh Osiris-Rex akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengintip asal mula sistem tata surya dan asal usul kehidupan," ucap Dworkin.

Nama Bennu diberikan oleh Michael Puzio, 9 tahun, seorang murid kelas tiga sekolah dasar di North Carolina, Amerika Serikat. Puzio mengalahkan lebih dari 8.000 kontestan dari 25 negara dalam kontes pemberian nama untuk asteroid berkode (101.955) 1999 RQ36 tersebut.

Bennu (diucapkan ben-oo) adalah nama dewa Mesir kuno yang biasanya digambarkan sebagai bangau abu-abu. Puzio mengusulkan nama itu karena dia membayangkan bentuk lengan dan panel surya wahana Osiris-Rex (TAGSAM) untuk mendekati asteroid tampak seperti leher dan sayap Bennu.

SPACE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga:

Wawancara dengan Hacker Peretas Twitter AP

Browser Manakah yang Paling Dominan?

MorePhone, Ponsel Fleksibel Seperti Kertas

RAM Mobile Baru Samsung Setara PC

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

48 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya