Area Khusus Mamalia dan Amfibi Akan Dipetakan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 17 Mei 2013 05:51 WIB

Trenggiling Raksasa (Myrmecophaga tridactyla). REUTERS/Parken Zoo

TEMPO.CO, London - Para ilmuwan telah mengembangkan peta pertama di dunia khusus mamalia dan amfibi paling unik dan paling terancam punah di dunia. Peta ini menyoroti fakta bahwa hanya sebagian kecil area teridentifikasi sebagai konservasi kritis bagi spesies-spesies tersebut yang terlindungi.

Spesies yang akan disorot dalam peta ini adalah Salamander Meksiko, Trenggiling, serta Lemur Ruffed hitam dan putih. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Plos One.

Proyek The Evolutionarily Distinct and Globally Endangered (EDGE) telah dikembangkan oleh Lembaga Hewan London (ZSL) untuk menyoroti spesies yang terancam punah maupun yang dalam ancaman besar.

Peta ini menyoroti wilayah di dunia dimana konsentrasi tertinggi spesies ini terjadi dan yang harus segera dilakukan prioritas untuk upaya konservasi. “Jika Anda melihat mamalia, jika Anda hanya melihat sejarah evolusi, spesies yang berbeda dari yang lain, cenderung berada di Amerika Selatan,” kata Prof Jonathan Baillie, Direktur Konservasi ZSL, seperti dikutip dari laman BBC News, Kamis 16 Mei 2013.

Namun, lanjutnya, spesies-spesies yang berada pada level terancam banyak terdapat di Asia Tenggara karena disanalah lahan konservasi banyak berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Akibatnya, banyak spesies yang terancam punah karena habitatnya tergusur.

Menyoroti fakta area prioritas bagi mamalia dan amfibi sangatlah berbeda, peta juga menggarisbawahi bagaimana sebagian kecil area yang teridentifikasi prioritas bagi makhluk berbeda ini terlindungi. Sayangnya, hanya 5 persen daerah prioritas mamalia yang lestari, dan 15 persen bagi amfibi.

“Kami sudah mencoba menaruh perhatian untuk berbagai spesies yang berada di ambang kepunahan, tapi kebanyakan orang belum mendengar atau melakukan apa-apa,” kata Prof Baillie.

Disaat masalah kelangsungan hidup spesies yang disorot pada peta sangat menantang, terkadang ada perubahan kecil yang membuat perbedaan besar. Prof Baillie memberikan cacing kecil seperti amfibi dari Kenya yang disebut Sagalla Sesilia.

“Spesies ini kehilangan habitanya karena penebangan pohon asli hutan, karena itulah kami memulai program replanting dan 6.000 pohon telah ditanam kembali dan kini area mereka telah terlindungi,” ujarnya.

Tindakan kecil seperti itu, lanjutnya, dapat memastikan spesies yang terancam bisa terus eksis dan diharapkan bisa memperpanjang kelangugan hidup spesies selama beberapa ratus tahun ke depannya.

ROSALINA | BBC NEWS

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
Indoguna Akui Setor Uang ke PKS

Fathanah Akui Indehoy dengan Maharani

Fathanah Ketahuan Curi Dokumen KPK

Cerita Dewi Queen of Pantura, Soal Sawer Pejabat

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya