TEMPO.CO, Washington- Sebuah teleskop otomatis pemantau bulan milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menangkap gambar sebuah meteorid seberat 80 pon (40 kilogram) menghantam permukaan bulan. Hantaman ini menimbulkan kilatan cahaya terang.
Para ilmuwan NASA mengatakan, meteorid itu menabrak permukaan bulan ketika sedang melakukan perjalanan di luar angkasa dengan kecepatan 56 ribu mil per jam. Pihak NASA mengungkapkan, selama delapan tahun memantau permukaan Bulan, ledakan meteoroid tersebut merupakan ledakan terbesar dalam sejarah bulan.
“Ledakan ini seperti kekuatan kilatan cahaya yang 10 kali lebih terang daripada yang pernah kami lihat sebelumnya,” kata ilmuwan NASA Bill Cooke, di Marshall Space Flight Center, Alabama, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin 20 Mei 2013.
Bahkan, kata dia, para pengamat di bumi pun beruntung dapat melihat cahaya ledakan ketika meteoroid menabrak bulan dengan mata telanjang. Sebab, lampu kilat yang terjadi setelah ledakan itu sangat terang sehingga bisa terlihat meski tanpa bantuan alat teleskop.
Selama sekitar satu detik, meteor itu mengeluarkan sinar seperti kilau bintang. Peneliti memperkirakan bahwa kekuatan ledakan meteor tersebut setara dengan ledakan 5 ton TNT.
Pada malam yang sama, kamera NASA juga mendeteksi jumlah yang sangat tinggi dari meledaknya meteor ketika memasuki atmosfer bumi. Kebanyakan meteor terbakar sebelum mencapai tanah di bumi karena melewati atmosfer.
Namun, tidak selalu meteor habis terbakar sebelum memasuki bumi. Hal ini terjadi pada Februari lalu, dimana sebuah asteroid dengan diameter sekitar 66 meter meledak di atas wilayah Chelyabinsk, Rusia. Ledakan meteor itu mengakibatkan bangunan dan gedung di Rusia pecah hancur berantakan, dan menyebabkan 1.500 warga terluka. Ini adalah obyek benda luar angkasa terbesar yang menyerang bumi sejak 1908
"Bola api yang melanda wilayah Rusia itu lebih besar dan dahsyat karena mengandung 100 ribu kali lipat energi lebih besar daripada bulan,” kata Cooke.
ROSALINA | REUTERS
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya