Ancaman Kanker bagi Pengunjung Mars

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 31 Mei 2013 13:54 WIB

Rupa kendaraan penjelajah Planet Mars milik NASA, Curiosity sebelum diluncurkan. AP Photo/csmonitor.com

TEMPO.CO, New York - Serangan radiasi dari luar angkasa yang menghujani perjalanan pesawat ruang angkasa ke Mars berisiko tinggi menimbulkan kanker pada penumpang pesawat, laporan terbaru NASA seperti dilansir situs New York Times.

Penjelajah terbaru NASA, Curiosity, mengukur tingkat radiasi pada saat dalam perjalanan ke Mars dengan membawa sebuah alat pembuat kopi yang pada awalnya ditujukan untuk mengukur radiasi pada permukaan planet. Para peneliti menemukan bahwa dengan mengaktifkan alat itu tepat setelah peluncuran Curiosity pada November 2011, bisa mengumpulkan data mengenai radiasi dari badai matahari dan sinar kosmik berenergi tinggi yang berasal dari luar galaksi, yang menghantam pesawat ruang angkasa.

Dosis radiasi diukur dalam satuan Sievert. Dosis kumulatif dari satu Sievert diduga dapat meningkatkan risiko kanker fatal sekitar lima persen.

Perjalanan Curiosity selama 253 hari
dengan jarak tempuh 350 juta mil mampu menyerap sekitar setengah Sievert dengan rata-rata 1,8 ribu Sievert per hari yang berasal dari lima badai matahari yang diukur oleh alat namun lebih banyak berasal dari sinar kosmis.

“Jumlah radiasi di ruang angkasa beberapa ratus kali lebih kuat dibandingkan di bumi bahkan bisa menembus pesawat ruang angkasa yang terlindung sekalipun" kata Cary Zeitlin, ilmuwan di Southwest Research Institute Boulder, Colorado, selama konferensi pers NASA pada Kamis, 30 Mei 2013. Zeith juga menambahkan bahwa tingkat radiasi itu dapat bertambah dalam situasi yang berbeda.

Menurut National Cancer Institute, risiko kematian akibat kanker sebanyak 21 persen dan dua pertiga Sievert yang dibawa dari misi perjalanan ke ke Mars akan menambah risiko itu sebanyak tiga persen hingga menjadi 24 persen. Standar NASA saat ini memberikan batasan risiko kanker bagi astronotnya sebesar tiga persen.

Dengan adanya temuan baru itu, peneliti berharap dapat mengembangkan sistem pelindung dan teknologi canggih untuk menghadang radiasi, mempersingkat perjalanan, atau menjadi suatu pertimbangan bagi agen penerbangan ke antariksa untuk meninjau ulang misi ambisius perjalanan ke luar angkasa. Temuan peneliti tersebut akan diterbitkan dalam jurnal Science edisi Jumat, 31 Mei 2013.

NYTIMES |HOSPITA YS

Baca juga:

5 Pelajar Indonesia Raih Medali Emas

Kekaisaran Romawi Hancur karena Wabah Pes?

Lapisan Es Kutub Utara Bakal Lenyap

Kafe di AS Larang Pelanggan Gunakan Google Glass

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

44 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya