TEMPO.CO, Jakarta - Misteri batu bergeser tidak hanya dijumpai di Racetrack Playa, Taman Nasional Death Valley di California, Amerika Serikat. Fenomena serupa ternyata juga dijumpai di Mars.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memotret penampakan jalur batu bergeser di Nili Fossae, sebuah wilayah di Planet Merah. Sampai saat ini, NASA belum bisa memastikan siapa atau apa yang menggeser atau memindahkan batu-batu itu.
NASA mengunggah gambar jalur batu bergeser lewat situs www.beautifulmars.tumblr.com pada 7 Juni lalu. Gambar beresolusi tinggi itu diperoleh dari kamera HiRISE yang terpasang pada wahana Mars Reconnaissance Orbiter.
Gambar menunjukkan sebuah jalur gelap memanjang, dan terkadang sedikit berkelok, pada permukaan tanah Mars. Jalur yang lebarnya beberapa meter itu tampak menuruni lereng. Terdapat sebuah batu pada ujung jalur yang terpahat putus-putus itu.
Di sebelah kanan jalur itu terdapat beberapa jalur yang lebih kecil. Jalur kecil itu juga tampak putus-putus dan di bagian ujungnya terdapat batu yang berukuran lebih kecil.
Batu-batu yang berpindah tempat tanpa sebab jelas ini sebenarnya bukan target utama penelitian NASA di Mars. Penampakan jalur batu bergeser itu ditangkap secara kebetulan saat tim HiRISE mengumpulkan data tentang Nili Fossae, sekelompok parit di sekitar palung raksasa.
Hasil analisis terhadap gambar menunjukkan Nili Fossae kaya mineral lempung, mengisyaratkan bahwa air pernah melimpah di sana. Nili Fossae juga telah diidentifikasi sebagai pusat kelimpahan gas metana di Mars.
Tidak jelas benar apakah batuan di lokasi ini menggelinding ke bawah akibat getaran lokal. Marsquake--sebutan getaran itu--merupakan dampak dari erosi yang terjadi di daerah sekitar batu-batu berada.
"Marsquake mendasari semua kemungkinan," kata ilmuwan tim HiRISE, Phil Plait, dalam blognya, Bad Astronomy, seperti dikutip Newscientist, Rabu, 12 Juni 2013.
Tim HiRISE memperkirakan jalur bebatuan itu masih "segar". Istilah relatif ini digunakan untuk menunjukkan bahwa jalur bebatuan terawetkan dengan baik selama jutaan tahun oleh struktur geologi Mars yang dingin dan kering.
NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa
51 hari lalu
Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRaih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda
27 November 2023
Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaMembuka Jalan untuk Gibran
26 September 2023
Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.
Baca SelengkapnyaKepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan
21 September 2023
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.
Baca SelengkapnyaMisi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?
27 April 2023
Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia
17 Januari 2023
Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.
Baca SelengkapnyaAS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa
9 Desember 2022
China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko
Baca SelengkapnyaBRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti
30 November 2022
Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15
3 Agustus 2022
Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.
Baca Selengkapnya