Ilmuwan Temukan Tiga Planet Layak Huni

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 27 Juni 2013 11:32 WIB

NASA memotret penampakan jalur batu bergeser di Nili Fossae, sebuah wilayah di Planet Merah. Newscientist.com

TEMPO.CO, Cape Canaveral - Ilmuwan berhasil mengidentifikasi tiga dari enam planet yang mengelilingi bintang bernama Glise 667C sebagai kawasan layak huni bagi manusia. Ketiga planet yang disebut sebagai super-Earth itu bisa memunculkan air sebagai sumber kehidupan.

Peneliti mengkombinasikan data yang telah ada untuk mengungkap sebuah sistem pada bintang bernama Gliese 667C yang memiliki sedikitnya enam planet. Tiga planet yang mengorbit tersebut berukuran lebih besar dari Bumi, namun lebih kecil daripada Neptunus atau Uranus.

Di zona layak huni, ilmuwan meyakini bahwa suhu dan kondisi lingkungan di area tersebut bisa mendukung keluarnya air. "Ini adalah pertama kalinya bahwa tiga planet tersebut telah terlihat mengorbit di zona ini dalam sistem yang sama," kata astronom Paul Butler, dari Carnegie Institution di Washington DC, Amerika Serikat, seperti dikutip dari laman Reuters.

Para ilmuwan mengatakan, penemuan tiga planet di zona layak huni pada sebuah bintang ini meningkatkan kemungkinan adanya planet mirip dunia di mana kondisinya mungkin cocok bagi kehidupan manusia untuk berevolusi.

"Daripada melihat 10 bintang untuk mencari planet berpotensi dihuni, sekarang kita tahu bahwa kita dapat melihat hanya satu bintang dan memiliki kesempatan tinggi untuk menemukan beberapa dari mereka," kata astronom Rory Barnes, dari University of Washington.

Astronom yang memimpin studi baru Gliese 667C, Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire di Inggris mengatakan, "kami tahu bintang ini memiliki tiga planet dari studi sebelumnya. Jadi kami ingin melihat apakah ada lagi."

Menurut dia, dengan menambahkan beberapa pengamatan baru dan meninjau kembali data yang ada, ilmuwan mampu mengetahui tiga planet bermassa rendah ini di zona habitasi bintang itu. Ini adalah kawasan dimana temperatur memungkinkan untuk tersedia cairan, meski belum ada yang bisa memastikan seperti apa kondisinya di tiga planet ini.

Bintang Gliese 667C ini terletak relatif dekat dengan Bumi, hanya 22 tahun cahaya (207 triliun kilometer). Selain tiga posisi yang "super-Bumi," dua planet lainnya lebih mungkin mengorbit di pinggiran zona layak huni bintang dan juga mungkin bisa mendukung kehidupan.

Para ilmuwan menggunakan sebuah teleskop 3,6 meter di Observatorium Silla di Cile dalam mengkaji planet tersebut. Tiga planet layak huni ini memiliki massa berkisar antara 2,7 hingga 3,8 kali lebih besar dari Bumi. Periode orbitnya adalah 28, 39, dan 62 hari, yang artinya mereka mengelilingi bintang lebih dekat dari permukaan Merkuri di sistem tata surya.

Planet tersebut membutuhkan atmosfir untuk mendapatkan cadangan air di permukaan, tapi harus dengan jarak lebih dari 200 miliar kilometer. Tidak bisa ditentukan apakah akan ada kehidupan di kawasan tersebut.

Penelitian ini akan dipublikasikan minggu ini dalam jurnal Astronomy & Astrophysics.

ROSALINA | REUTERS | UNIVERSETODAY

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya