TEMPO.CO, Sichuan - Sekilas ada yang aneh dengan penampakan kodok Emei. Selain berukuran cukup besar dibanding spesies lain, kodok Emei (Vibrissaphora boringii) juga memiliki "kumis".
Aneh lantaran kumis biasanya hanya dijumpai pada mamalia alias hewan dengan tubuh diselimuti rambut. Pada manusia, kumis menjadi salah satu tanda pubertas, meski tidak selalu melambangkan kejantanan.
Namun, bagi kodok Emei jantan, kumis adalah segala-galanya. Kumis menjadi tanda keperkasaan sekaligus senjata melawan individu lain, terutama saat musim kawin.
"Mereka biasanya bertarung dengan cara bergulat," kata Cameron Hudson dari University of Guelph di Ontario, Kanada, Senin 8 Juli 2013.
Kodok Emei hidup di bentangan sepanjang 300 meter dari sungai dekat Gunung Emei di Sichuan, Cina. Individu jantan kodok ini memiliki ciri khas yaitu tumbuhnya beberapa duri pada bibir atas mereka. Inilah mengapa kodok Emei mendapat julukan kodok berkumis.
Kodok jantan berukuran lebih besar daripada betina. Ukuran tubuh ini menggambarkan perilaku kekerasan fisik terutama saat musim kawin. Kekerasan fisik tidak hanya terjadi antar-invididu jantan sewaktu berebut betina. Kodok Emei jantan juga diketahui suka menyerang pasangannya.
Hudson mengatakan perilaku "kasar" ini tidak lumrah. Pada amfibi jenis lain, pejantan hanya bertengkar dengan sesama pejantan untuk memperebutkan betina.
Ia dan rekannya, Jinzhong Fu, memantau langsung perilaku kawin kodok Emei berkumis selama dua musim berkembang biak. Mereka menangkap dan menandai 77 kodok, kemudian mengamati kodok mana yang menguasai lokasi kawin setiap hari.
Selama musim kawin, masing-masing pejantan menumbuhkan 10 sampai 16 duri pada bibir mereka. "Setajam pensil," kata Hudson. Kodok Emei tak segan menusukkan kumis durinya pada manusia yang berusaha menangkapnya.
Kodok Emei menghabiskan sebagian besar tahun di hutan. Pada Pebruari dan Maret, mereka menuju ke sungai untuk berkembang biak. Pejantan beradu cepat menempati batu di sela aliran air yang deras. Mereka menghabiskan beberapa pekan berenang di sekitar batu itu, nyaris tanpa makanan, sembari mendengus di bawah air untuk menarik perhatian betina.
NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Berita Lain:
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur
Tiru Jokowi, Calon Gubernur PDIP Blusukan ke Pasar
Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka
Berita terkait
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB
31 hari lalu
Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.
Baca SelengkapnyaProdi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya
31 hari lalu
Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaProgram Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya
34 hari lalu
Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga
20 Februari 2024
Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.
Baca SelengkapnyaKatak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana
11 September 2023
Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.
Baca SelengkapnyaOrca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar
23 Mei 2023
Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.
Baca SelengkapnyaBedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris
16 Desember 2022
Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.
Baca SelengkapnyaIg Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris
21 September 2022
Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.
Baca SelengkapnyaJeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup
23 Juli 2022
Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.
Baca Selengkapnya3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi
16 Juni 2022
Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?
Baca Selengkapnya